Sports Nutritionist Bagi Tips agar Anak Tak Merasa Bosan di Rumah

Anna Maria Anggita - Kamis, 29 Juli 2021
Ilustrasi olahraga bersama anak
Ilustrasi olahraga bersama anak staticnak1983

Parapuan.co - Kawan Puan, tahun ajaran baru 2021 sudah dimulai dan masih sama seperti sebelumnya, hingga saat ini sekolah masih dilaksanakan secara online.

Di mana selain sekolah, aktivitas anak pun banyak yang dilaksanakan di rumah dan biasanya monoton.

Aktivitas yang monoton ini tentunya bisa membuat anak bosan dan bahkan kesehatannya menjadi tidak baik.

Mengetahui hal tersebut, sebagai orang tua perlu beberapa tips agar anak tidak bosan dan mau bergerak, agar kesehatannya terjaga dengan baik. 

Baca Juga: Banyak Atlet Remaja di Cabor Skateboard Olimpiade Tokyo 2020, Ini Manfaatnya untuk Anak

Dalam peluncuran platform Edukasi Olahraga online, MILO ACTIV Academy Sports Nutritionist, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, membagikan tips bagi Kawan Puan.

"Sebenarny tips untuk membuat anak tidak bosan di rumah adalah melakukan kegiatan yang bervariasi, itu kata kuncinya. Jadi anak itu kegiatannya tidak monoton," paparnya pada Rabu (28/07/2021).

Pasalnya menurut dr. Rita kegiatan monoton dari pagi hari sampai siang atau sore hari sejak anak menerima pelajaran dari sekolah lalu dilanjut dengan bermain gawai itu akan membuat anak bosan.

"Oleh karena itu, orang tua harus punya komitmen dengan anak, kesepakatan untuk bermain gadget itu berapa bolehnya setelah di luar jam sekolahnya mereka," saran dr. Rita.

Selanjutnya, di sisa waktu yang kosong hendaknya anak jangan dibiarkan sendiri, hal ini dikarenakan buah hati kita tidak tahu akan melakukan kegiatan apa.

Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga bagi Anak, Salah Satunya Tingkatkan Kesejahteraan Emosional

Maka dari itu, sebagai orang tua, hendaknya Kawan Puan mengarahkan kegiatan anak.

"Nah tentu saja arahannya ke mana? Yang paling bervariasi itu adalah aktivitas fisik. Karena aktivitas fisik itu gerakannya banyak banget, permainannya banyak banget," tuturnya.

Selaku ahli gizi, dr. Rita berpendapat bahwa dengan aktivitas fisik, metobolik dalam tubuh anak menjadi baik, sehingga buah hati pun akan jadi lebih bahagia.

"Nah anak-anak itu juga harus dikondisikan rutinitas melakukan kegiatan olahraga.
Ya, jadi boleh bermain gadget dibatasi waktunya lalu kemudian kita sepakati rutinitas untuk berolahraga," ujarnya.

Tentunya, karena buah hati Kawan Puan masih kecil, maka sebagai orang tua kamu perlu memfasilitasi anak.

Fasilitasnya yakni orang tua menjadi contoh yang baik, supaya saat olahraga pun anak bisa melakukan gerakan yang benar.

Dalam pemaparannya dr. Ritas memberi contoh di mana ia menerima kasus anak-anak dibiarkan gerak sendiri, tapi ibunya tidak memfasilitasi dan memberi contoh gerakan yang benar.

Baca Juga: Windy Cantika Sumbang Emas Pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Ternyata Ini Manfaat Angkat Besi untuk Perempuan

"Yang ada anak merasa badannya sakit, enggak nyaman, kemudian enggak berkelanjutan gitu. Nah saya senang sekali dengan platform ini, karena gerakan-gerakannya sudah dari ahlinya. Jadi gerakan itu sudah jadi cocok untuk anak," tambah dr. Rita.

Akan tetapi, sebagai orang tua, Kawan Puan pun harus mengerti anak, tentang olahraga mana yang disukai.

"Nah kata kuncinya gini anak itu harus mendapat gerakan yang di dalamnya itu seimbang antara gerakan aerobik yakni untuk kekuatan jantungnya, kemudian gerakan untuk tulang dan gerakan untuk otot," jelasnya.

Adapuan bentuk gerakan yang dimaksud oleh dr. Rita untuk aerobik itu senam, dan untuk kekuatan otot dan tulang bisa didapatkan dari menendang bola, memukul bola, atau pun melompat. (*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria