Mengapa Laki-Laki Diutamakan Jadi Pendonor Plasma Konvalesen? Ini Alasannya

Firdhayanti - Senin, 26 Juli 2021
Donor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 bergejala berat.
Donor plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 bergejala berat. iStockphotos

Parapuan.co - Belakangan ini, plasma konvalesen dikatakan dapat mempercepat penyembuhan Covid-19. 

Dengan mendapatkan antibodi dari pasien bergejala ringan, gejala yang terdapat pada pasien Covid-19 dengan gejala berat akan berkurang.

Terapi plasma konvalesen sendiri merupakan terapi yang menggunakan plasma darah orang yang telah sembuh dari Covid-19. 

Plasma darah penyintas Covid-19 diambil karena mengandung antibodi. 

Antibodi ini dapat mempercepat penyembuhan pasien dengan gejala yang berat. 

Jika Kawan Puan ingin mendonorkan plasma darah, satu syaratnya adalah diutamakannya laki-laki. 

Baca Juga: Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19, Ini Dia Syarat dan Alur Donor Plasma Konvalesen

Kepala Bagian Pengembangan PMI Kota Surakarta dr. Agni Romadhona Vijayantimala, mengatakan bahwa perempuan bisa mendonorkan plasma darah jika memenuhi syarat dan belum pernah hamil. 

"Perempuan menikah pun boleh tapi yang belum pernah hamil," kata dr. Agni, saat dihubungi PARAPUAN pada Minggu (25/7/2021). 

dr. Agni memaparkan bahwa saat perempuan hamil, akan muncul HLA (human leukocyte antigen) dan HPA (human platelet antigen). 

Kedua hal ini dapat memicu reaksi transfusi pada pasien yang menerima donor plasma. 

"Makanya kita utamakan laki-laki kalau kita," katanya. 

Selain perempuan hamil, perempuan yang sedang mengalami menstruasi pun tidak boleh mendonorkan plasma darahnya. 

Saat darah haid keluar, dikhawatirkan hemoglobin pendonor akan turun menjadi tidak normal. 

"Kalo Hb turun, kemudian dia donor takutnya nanti akan  pusing," jelas dr. Agni.