Kisah Pasien Ditolak Rumah Sakit, Kelimpungan hingga Ditangani di Parkiran

Linda Fitria - Minggu, 25 Juli 2021
Ilustrasi penuhnya rumah sakit di daerah-daerah
Ilustrasi penuhnya rumah sakit di daerah-daerah

Sayangnya ketersediaan bed di rumah sakit pertama tidak diimbangi dengan ketersediaan oksigen.

Akhirnya Ratu pun memutuskan untuk ke rumah sakit lain hingga mengunjungi 2 tempat dan hasilnya nihil.

"Setelah ditolak lagi, masih belum nyerah, kami ke RS DKT, tapi lagi-lagi ditolak. Alasannya masih sama. Ruangannya penuh dan sudah banyak yang antre. Harapanku buat dapetin RS malam itu mulai menipis," imbuhnya.

Ratu Budi, jurnalis yang berjuang mencarikan rumah sakit untuk ayahnya yang Positif Covid-19
Ratu Budi, jurnalis yang berjuang mencarikan rumah sakit untuk ayahnya yang Positif Covid-19 Dok. Pribadi Ratu Budi

Sampai setelah keliling ke enam rumah sakit, Ratu akhirnya memutuskan membawa pulang sang ayah dan merawatnya di rumah hingga esok hari.

Beruntung, pagi hari ada rumah sakit kosong di daerah Sukoharjo dan akhirnya ayah Ratu pun bisa ditangani dengan cepat.

Baca Juga: Positif Covid-19 Tapi Belum Terdeteksi dan Menerima Vaksin, Apa Dampaknya?

Cerita ditolak rumah sakit tak hanya dialami Ratu, namun juga Aristy Yulanda, seorang ASN di Kabupaten Pati.

Aristy yang saat itu sedang menjalani isolasi mandiri merasa keadaannya makin memburuk karena saturasi oksigen hanya di angka 80 persen.

"Makin susah napas aku. Saturasiku juga makin turun. Sampai akhirnya hari ketiga aku nahan sakit sesek saturasi udah tinggal 80%, akhirnya aku memutuskan butuh dibawa ke rumah sakit," tuturnya, saat dihubungi PARAPUAN, Jumat (23/7/2021).

Aristy yang saat itu adalah perantau akhirnya menghubungi ambulans agar bisa dibawa ke rumah sakit.

Kondisi sama saja, semua rumah sakit di Pati pada pertengahan Juni lalu penuh.

Penulis:
Editor: Linda Fitria