Sambut Hari Anak Nasional, Ternyata Ini Filosofi Permainan Tradisional Zaman Dulu

Rizka Rachmania - Kamis, 22 Juli 2021
Salah satu permainan tradisional anak zaman dulu adalah egrang yang punya filosofi menantang diri dan menjadi berani.
Salah satu permainan tradisional anak zaman dulu adalah egrang yang punya filosofi menantang diri dan menjadi berani. Djuli Pamungkas/Wikimedia Commons

5. Congklak

Permainan congklak dulunya dimainkan secara langsung antara dua orang.

Namun kini, permainan congklak sudah banyak ditemui di aplikasi game smartphone.

Tujuan dari permainan tradisional congklak adalah mengumpulkan lebih banyak biji di akhir permainan.

Siapa yang paling banyak mengumpulkan, maka ia yang menang.

Filosofi dari permainan congklak adalah setiap orang itu punya jatah makan yang sama setiap hari atau minggu.

Lalu congklak juga mengajarkan kita bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berakibat pada hari mendatang.

6. Petak umpet

Di balik kesederhanaan bermain petak umpet, ternyata tersimpan filosofi yang amat dalam.

Petak umpet dimainkan secara beramai-ramai, dengan salah satu orang yang berjaga.

Orang yang jaga ini harus menutup mata dan menghitung sesuai dengan hitungan yang telah disepakati, kemudian anak-anak lain bersembunyi agar tidak mudah ditemukan.

Kalau anak yang bersembunyi ditemukan oleh anak yang jaga, maka ia gantian harus tutup mata, menghitung, dan mencari.

Makna dari permainan ini adalah mengingatkan tentang kehidupan dunia dan kehidupan setelah kematian.

Baca Juga: Kekinian dan Penuh Semangat, Ini Rekomendasi Lagu Anak-Anak untuk Menyambut Hari Anak Nasional

(*)

Sumber: Bobo.grid.id
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania