Belum Banyak yang Tahu, Migrain Bisa Disebabkan oleh 5 Faktor Ini

Firdhayanti - Kamis, 22 Juli 2021
Ilustrasi orang mengalami migrain
Ilustrasi orang mengalami migrain iStockphotos

Parapuan.co - Sakit kepala sebelah tentu membuat kita merasa tidak nyaman. 

Dan sakit kepala sebelah ini ternyata banyak dialami oleh orang lho, Kawan Puan. 

Sakit kepala sebelah dialami oleh lebih dari satu miliar orang di dunia, sebagaimana menurut Migraine Research Foundation

Baca Juga: Merasa Pusing Saat Berhubungan Seks? Ini Penyebabnya Menurut Ahli

Sakit kepala sebelah atau yang akrab disebut migrain ini bisa disebabkan banyak hal.

Menurut Rick Godley, ahli THT di Rhode Island dan kepala dari Association of Migrain Disorders mengatakan genetika dan saraf yang terlalu reaktif juga bisa jadi penyebabnya, seperti yang terdapat dalam Allure

Selain itu, ada juga berbagai penyebab umum yang bisa memicu sakit kepala sebelah. 

Ini dia 5 penyebab umum yang biasanya sebabkan migrain pada seseorang. 

Baca Juga: Pusing saat Bangun Tidur di Pagi Hari? Ini 4 Kemungkinan Penyebabnya

1. Stimulasi Sensorik 

Menurut Rick, rangsangan sensorik, termasuk penglihatan, pendengaran, dan penciuman, seringkali dapat memicu migrain pada manusia. 

Berdasarkan jurnal dari HHS Public Acess di tahun 2013, 40 persen orang mengalami migrain yang dipicu oleh rangsangan visual seperti lampu terang atau berkedip. 

Sementara itu, 50 persen mengalami migrain yang disebabkan oleh kebisingan.

Dan setengahnya lagi mengalami migrain akibat bau di sekitarnya. 

2. Hormonal 

Jan Brandes, seorang ahli saraf dan anggota dewan di National Headache Foundation menyebut perempuan mengalami migrain tiga kali lebih banyak daripada laki-laki. 

Hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang ada pada perempuan. 

Fluktuasi estrogen dapat memengaruhi rangsangan di otak sehingga menyebabkan migrain. 

Selain itu, penurunan estrogen sebelum menopause juga dapat memicu migrain. 

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Imunoterapi untuk Kanker Kapala dan Leher

3. Makanan 

Makanan dan minuman yang kamu konsumsi juga bisa menjadi pemicu migrain.

Menurut  Shivang Joshi, seorang ahli saraf di Amherst, NY dan anggota dewan eksekutif di Association of Migraine Disorders, menyatakan kalau makanan dengan kandungan nitrat dan aspartam dapat memicu migrain. 

Selain itu, kandungan Monosodium glutamat (MSG) juga bisa menyebabkan sakit kepala sebelah. 

Adapun pemicu lainnya yakni alkohol, salah satunya adalah anggur merah. 

"Anggur merah secara klasik dianggap sebagai pemicu migrain, beberapa pasien tidak dapat minum anggur putih atau alkohol jika tidak jelas, sementara yang lain dipicu oleh bir," kata Jan. 

4. Gaya Hidup 

Jika kamu menghindari makanan penyebab migrain tetapi melewatkan waktu makan dan mengalami dehidrasi, kamu juga bisa terkena migrain. 

Salah satu penyebab dehidrasi yakni konsumsi kafein yang berlebihan. Sifat diuretik akan membuat kamu sering buang air kecil sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. 

Stres juga bisa menjadi penyebab lainnya. Kata Rick, stres psikologis ataupun stres fisik seperti postur tubuh yang buruk atau trauma di kepala. 

Baca Juga: Mau Kulit Wajah Cerah dan Sehat? Rajin Minum Air Hangat, Yuk!

Menurut Thomas Pitts, seorang ahli saraf dengan Hudson Medical + Wellness di New York City, kurang tidur menyebabkan stres dan memicu migrain.

Jan mengatakan orang-orang yang memiliki jadwal tidur yang tidak menentu, seperti orang tua muda atau mereka yang bekerja shift malam, mungkin mendapatkan lebih banyak migrain selama beberapa bulan.

Terlalu banyak menatap layar juga bisa menjadi faktor migrain. 

Postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama juga dapat menambah kontribusi pada migrain. 

Baca Juga: Rupanya Ini 5 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun di Pagi Hari!

5. Tekanan Udara

Jan mengatakan perubahan tekanan barometrik, yakni apakah naik atau turunnya udara dapat membuat migrain 

“Beberapa orang mengatakan 'Saya bisa menjadi saluran cuaca karena saya bisa merasakan di kepala saya berubah saat tekanan barometrik berubah,'” katanya.

Jenis faktor lingkungan lainnya, seperti kelembaban atau ketinggian juga diketahui memicu migrain pada beberapa orang. (*)

 

Sumber: Allure
Penulis:
Editor: Linda Fitria