Wujudkan Women Support Women, Begini Ciptakan Ruang Aman bagi Perempuan Korban Kekerasan

Arintya - Kamis, 15 Juli 2021
Women support women bagi perempuan korban kekerasan
Women support women bagi perempuan korban kekerasan twinsterphoto

Parapuan.co – Kawan Puan, salah satu mewujudkan women support women adalah dengan menciptakan ruang aman bagi perempuan yang mengalami kekerasan.

Terlebih bagi perempuan yang mengalami kekerasa berbasis gender.

Menciptakan ruang aman bagi perempuan korban kekerasan berbasis gender ini penting dilakukan, mengingat trauma yang dialami korban.

Hal ini juga disampaikan oleh Sigit Wacono seorang Child Protection Advisor dalam acara "Kelas Edukasi No! Go! Tell!: Kekerasan Berbasis Gender dan Perlindungan Anak", Kamis (15/7/2021) yang diselenggarakan Plan Indonesia dan The Body Shop.

Baca Juga: Film Moxie: Arti Gerakan Women Support Women Sesungguhnya dalam Perjuangan Melawan Sistem Patriarki

“Biasanya seseorang yang mengalami kekerasan, baik itu kekerasan berbasis gender atau lainnya, itu memang akan mengalami trauma. Nah trauma itu tidak bisa sembuh dalam waktu singkat,” jelas Sigit.

Lalu bagaimana cara menciptakan ruang aman bagi korban kekerasan?

Berikut yang bisa kita lakukan, Kawan Puan!

1. Jangan berikan janji apapun

Menurut Sigit, langkah utama menciptakan ruang aman bagi korban kekerasan adalah dengan tidak memberikan mereka janji apapun.

“Usahakan tidak mengumbar janji apapun kepada korban. Misalnya aku janji nanti gini gini, itu jangan,” ungkap Sigit.

2. Hindari pertanyaan yang bersifat mengungkit

Pertanyaan bersifat mengungkit ini contohnya adalah Kenapa bisa terjadi? atau Bagaimana kekerasan itu terjadi?

Nah pertanyaan-pertanyaan semacam ini baiknya dihindari ya, Kawan Puan!

Pertanyaan mengungkit ini sebaiknya dihindari karena bisa memicu timbulnya memori menyakitkan dan trauma korban kekerasan.

Jika hal itu terjadi, korban justru bisa stres dan enggan menceritakan masalahnya.

Sebagai gantinya, Kawan Puan bisa menggantinya dengan pertanyaan umum, misalnya “Apa yang bisa kubantu? Sebagai teman, aku siap memberikan dukungan.”

“Jadi biarkan korban bercerita, jangan kita yang kesannya memaksa mereka,” ungkap Sigit.

Baca Juga: Komunitas BTS ARMY: Ruang Aman bagi Keberagaman dan Perwujudan Globalisasi Sesungguhnya

3. Berikan penjelasan

Langkah selanjutnya untuk bisa menciptakan ruang aman adalah dengan memberi korban penjelasan.

“Misalnya, eh yang kamu alami itu termasuk pelanggaran lo. Dan kamu bisa mendapatkan pendampingan atas kasus yang kamu alami,” terang Sigit memberikan contoh.

Selain itu, Kawan Puan juga bisa menjelaskan bentuk dukungan apa saja yang bisa korban kekerasan ini dapatkan, seperti dukungan psikologis sampai pendampingan hukum ketika korban mau melapor.

“Jadi kita cerita aja, kita enggak menyuruh korban untuk melapor tapi lebih ke cerita dan memberi penjelasan aja bahwa dia (korban) punya hak untuk di-support,” ungkap Sigit.

4. Menjaga kerahasiaan informasi dari korban

Kawan Puan, ketika korban sudah bercerita, informasi yang kita dapatkan perlu kita jaga kerahasiaannya lo!

Pasalnya korban yang sudah berani bercerita berarti sudah mempercayai kita untuk memegang erat informasi tersebut.

Terlebih banyak korban yang takut mengungkapkan kekerasan yang dialami karena takut ceritanya bocor dan menyebar.

Baca Juga: Ciptakan Ruang Aman bagi Perempuan, Puty Puar Inisiasi BBB Book Club

“Apalagi ada indikasi pelaku kekerasan melakukan intimidasi. Nah itu biasanya korban takut melapor,” tambahnya.

Kawan Puan, itulah beberapa cara menciptakan ruang aman bagi perempuan korban kekerasan.

Yuk sama-sama kita ciptakan ruang aman ini bagi sesama Kawan Puan, agar para korban kekerasan ini tidak takut melaporkan tindakan kekerasan yang dialaminya! (*)

Penulis:
Editor: Arintya