Mengenal Ageisme, Kesenjangan Usia yang Jadi Persoalan di Tempat Kerja

Arintha Widya - Sabtu, 10 Juli 2021
Ageisme di tempat kerja
Ageisme di tempat kerja Business photo created by pressfoto

Parapuan.co - Kesenjangan gender bukan satu-satunya persoalan yang menjadi perhatian di tempat kerja.

Masalah lain yang juga muncul di tempat kerja dewasa ini adalah ageisme. Apa itu?

Ageisme merujuk pada kesenjangan di tempat kerja berdasarkan kategori usia, semisal antara generasi milenial dan gen Z.

Persoalan terkait ageisme ini diungkap oleh Jenn Steinhardt sebagaimana melansir Fast Company.

Baca Juga: Virtual Job Fair Bantu Atasi Kesenjangan Gender bagi Siswi SMK Jurusan IT

Pekerja di Amerika Serikat itu mencurahkan isi hatinya setelah dikeluarkan dari pertemuan yang mestinya ia ikuti.

Ia juga harus berhadapan dengan bias generasi dalam interaksi dengan rekan kerjanya hanya karena Jenn seorang milenial.

Bukan usia yang dipermasalahkan dalam ageisme ini, melainkan dari sisi pengalaman yang dimiliki.

Generasi milenial atau yang lebih muda di suatu perusahaan, dianggap kurang berpengalaman oleh pekerja yang lebih tua atau berasal dari generasi X ke atas.

Jenn Steinhardt mengaku paling ingat dengan percakapannya bersama seorang manajer bagian pemasaran yang sudah bekerja bertahun-tahun di perusahaan.

Dia berkata, "Kau baru di sini selama dua tahun, dan aku sudah berada di industri ini selama lebih dari 30 tahun."

Padahal, Jenn sendiri telah bekerja di perusahaan tersebut selama sekitar empat tahun.

Jenn pun menjawab, "Saya minta maaf. Kita memiliki perspektif yang berbeda tentang ini. Bagaimana Anda akan memprosesnya?"

 

Sementara itu, Jenn tahu dirinya tidak akan memenangkan perdebatan melawan senior.

Baca Juga: 4 Kesenjangan Gender yang Dialami Perempuan dalam Dunia Kerja

Penyebab ageisme di tempat kerja

Lebih lanjut, Fast Company merangkum beberapa penyebab yang mungkin memunculkan ageisme di tempat kerja.

Secara umum, hal tersebut dikarenakan kelompok yang lebih tua menganggap pekerja muda malas.

Selain itu, mereka yang lebih muda juga bertanya-tanya mengapa pekerja tua tidak bisa mengikuti teknologi, dan ini menimbulkan kesenjangan.

Menurut profesor pengajar manajemen dan organisasi di Universitas Notre Dame, Jessica McManus Warnell, generasi tua menganggap kaum muda di tempat kerja sebagai ancaman.

"'Ini dia, para milenial. Hati-hati, mereka akan membutuhkan pizza bebas gluten.' Mereka diposisikan sebagai ancaman," tutur Jessica.

Jessica menambahkan, agar ageisme dan kesenjangan usia dapat diminimalkan, milenial harus memiliki kepekaan.

Paling tidak, yang lebih muda perlu menghormati senior dan menjaga hubungan baik dengan mereka.

"Milenial harus menumbuhkan kepekaan yang sama seperti yang mereka tuntut dari rekan senior mereka," ungkap Jessica.

"Mereka harus berhati-hati untuk mempertahankan itu dengan junior mereka," imbuhnya.

Baca Juga: Kunci Wujudkan Kesetaraan Gender dalam Rumah Tangga ala Retno Marsudi

Mungkinkah ageisme juga terjadi di tempat kerja Kawan Puan? (*)

Sumber: fastcompany.com.
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh