Menjadi Fenomena Budaya Pop di Indonesia, Ini yang Dimaksud dengan Fangirling

Alessandra Langit - Kamis, 8 Juli 2021
Ilustrasi fangirling musik K-Pop dan drama Korea yang jadi budaya pop masa kini
Ilustrasi fangirling musik K-Pop dan drama Korea yang jadi budaya pop masa kini Freepik

Parapuan.co - Saat ini di Indonesia, industri hiburan Korea yang sering disebut K-pop atau Korean Wave menjadi fenomena di yang banyak alami tidak hanya di kalangan remaja tetapi juga di antara orang dewasa.

Musik K-Pop dan drama Korea menjadi fenomena budaya pop tersendiri di Indonesia dan para penggemarnya membentuk komunitas yang cukup kuat.

Kegemaran terhadap musik atau drama yang berasal dari Korea melahirkan istilah fangirl atau para perempuan yang menggemari idola tertentu.

Kegiatan fangirling semakin banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, bahkan dunia, di saat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Mayoritasnya Perempuan, Komunitas BTS ARMY Indonesia Hadapi Komentar Bias Gender

Banyak orang yang mencari hobi baru dan “tempat melarikan diri” dari kepenatan isolasi di rumah masing-masing.

Maka, hiburan asal Korea seperti musik dan serial televisinya menjadi pilihan yang banyak diminati.

Namun di Indonesia, istilah fangirling adalah sebuah kata yang umum diucapkan di internet tanpa banyak yang mengerti arti dan latar belakang sesungguhnya dari fangirling.

Apa itu fangirling?

Melansir dari jurnal Celebrity Worship on Early Adult K-Pop Fangirling (2018), yang diterbitkan oleh Atlantic Press, kata fans sendiri berasal dari kata fanatik yaitu sebuah kata yang digunakan sebagai deskripsi penggemar, pengagum, dan pendukung di dunia hiburan dan olahraga.

Fans atau penggemar biasanya memiliki rasa ketertarikan yang kuat pada sang idola.

Jenis fans dibagi menjadi dua berdasarkan gender yaitu fanboy (penggemar pria) dan fangirl (penggemar perempuan).

Fangirling adalah kata kerja dari fangirl. Fangirling berarti perilaku atau segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh perempuan penggemar (fangirl) dalam hal menunjukkan rasa cinta terhadap idolanya.

Kegiatan yang dilakukan seperti mendengarkan musik, menonton drama dan film, menonton konser, membeli album, dan membeli segala perlengkapan yang berhubungan dengan idolanya.

Tipe-tipe fangirl

Menurut riset yang dilakukan PARAPUAN berdasarkan penelitian dari Erna (2016), berikut adalah tipe-tipe fangirl.

1. Below Average Fangirl

Tipe fangirl ini adalah kumpulan penggemar yang paling sedikit berpotensi menimbulkan kekacauan, menghina, mengganggu penggemar dari idola lain atau pun mereka yang tidak tergabung dalam kelompok penggemar yang sama.

2. Average Fangirl

Tipe ini merupakan fangirl yang paling sering terlihat di internet dan umumnya tidak berbahaya.

Baca Juga: Komunitas BTS ARMY: Ruang Aman bagi Keberagaman dan Perwujudan Globalisasi Sesungguhnya

Mereka yang termasuk dalam tipe ini cenderung mudah tersinggung dan sangat bersemangat kapan pun mereka melihat atau mendengar sesuatu yang terkait dengan idolanya.

3. Above Average Fangirl

Tipe ini merupakan fangirl yang memiliki obsesi lebih tinggi dibandingkan dengan tipe lainnya.

Mereka memiliki fantasi yang berlebih terkait dengan idolanya.

Sehingga tingkat kedewasaan yang lebih rendah saat mereka harus menghadapi masalah terkait idolanya atau dengan mereka yang tidak termasuk di dalam kelompok penggemar yang sama.

Dampak positif dan negatif fangirling

Kegiatan fangirling dapat memberikan dampak positif seperti meningkatkan kepercayaan diri, bertemu dengan teman-teman yang memiliki minat yang sama, serta membantu kita mengasah bakat.

Menggemari seorang selebriti, musisi, atau grup musik juga dapat membuka wawasan kita terhadap budaya lain dan membuat kita lebih menghargai keberagaman.

Namun, kegiatan fangirling juga memiliki dampak negatif yaitu masalah kesehatan mental seperti depresi akibat memuja idola secara berlebihan.

Makanya, kita harus mengontrol diri dan menerapkan batasan, sampai dimana harus memuja atau mengidolakan seseorang.

Jangan sampai, fangirling yang sebenarnya bagus untuk menyegarkan pikiran dan membahagiakan diri sendiri, malah berbalik jadi suatu hal yang memicu stres.

Kawan Puan, kegiatan fangirling memang menjadi pilihan banyak perempuan di masa pandemi ini.

Baca Juga: Lawan Stigma Negatif Fandom K-Pop, BTS ARMY Help Center Kampanyekan Pentingnya Kesehatan Mental

Mencari kesenangan di masa yang sulit ini memang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental kita.

Namun penting untuk kamu ingat, hindari kegiatan fangirling yang negatif dan ujaran kebencian hingga penyerangan terhadap mereka yang memiliki idola yang berbeda.

Yuk, fangirling dengan sehat! (*)

Sumber: RISET PARAPUAN
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania