Dropshipper atau Reseller, Mana yang Lebih Untung? Ini Kata Pakar

Vregina Voneria Palis - Minggu, 27 Juni 2021
Dropshipper dan Reseller menguntungkan yang mana?
Dropshipper dan Reseller menguntungkan yang mana? Business vector created by mokoland

Parapuan.co - Kawan Puan, minat masyarakat dalam belanja online bisa kamu manfaatkan sebagai peluang bisnis menjadi dropshipper atau reseller.

Dropshipper dan reseller adalah dua opsi peluang usaha yang dapat kamu manfaatkan sebagai sumber penghasilan tambahan minim modal.

Tapi mana sih yang lebih menguntungkan? 

Mending jadi dropshipper atau reseller?

Baca Juga: Hadir di Indonesia, Ini Cara Menggunakan Instagram Reels untuk Bisnis

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, yuk, kita pahami terlebih dahulu perbedaan antara dropshipper atau reseller ini.

Peran reseller adalah menjual kembali sebuah barang dari supplier.

Reseller biasanya perlu mengeluarkan modal awal untuk membeli stok barang dari pemasok lalu kemudian dijual kembali.

Nah, berbeda dengan reseller, dropship adalah sistem penjualan di mana penjual atau dropshipper hanya perlu memasarkan serta menjual barang milik pihak lain tanpa perlu membelinya terlebih dahulu alias menyetok barang.

Seorang dropshipper dapat memulai usahanya hanya dengan bermodalkan foto atau gambar dari supplier yang ia pilih.

Baca Juga: Ketahui Pentingnya Buka Rekening Bisnis, Bikin Mudah Tahu Untung Rugi!

"Perbedaan utama dropshipper dan reseller, dropshipper itu jualan gambar dulu enggak perlu stok, kalau reseller itu udah nyetok barang," jelas Sander Winata, teknopreneur dari Komunitas Belajar Online Yuk (BOLU) kepada PARAPUAN Kamis, (24/06/2021).

Sampai di sini sepertinya jadi dropshipper lebih menjanjikan ya, Kawan Puan.

Tidak perlu keluar modal, cukup modal foto saja sudah bisa jalan bisnisnya.

Eh, tapi tunggu dulu!

Salah satu kekurangan menjadi dropship adalah kamu tidak bisa mengontrol seberapa cepat barang akan dikirim dari supplier ke pelanggan.

Kamu juga tidak bisa memastikan apakah produk yang dikirim dalam keadaan layak atau dikemas dengan baik.

"Ada hal-hal yang ketika menjadi dropshipper itu enggak bisa dikontrol, contohnya kecepatan pengiriman barang dari supplier ke konsumen," ucap Sander.

Berbeda dengan reseller, dengan menjadi reseller kamu sudah pasti mengetahui kondisi barang yang akan kamu kirim karena barangnya memang ada di kamu.

Selain itu, kamu juga bisa mengemas produk dengan baik bahkan menambahkan beberapa produk 'bonus' untuk meningkatkan nilai dagang tokomu di mata konsumen.

Sampai di sini, baik dropshipper atau reseller memiliki kelebihannya masing-masing nih, Kawan Puan.

Baca Juga: Micro Mentor Indonesia Ungkap Pentingnya Mentoring Bagi Para Pelaku UMKM

Lalu bagaimana?

Sander mengungkapkan, baik dropshipper atau reseller dua-duanya sama sama menguntungkan.

Namun perlu dipahami dahulu nih seberapa besar kemampuan kita dalam berbisnis.

Jika kemampuan kita dalam dunia bisnis masih tergolong rendah dan belum punya pengalaman, Sander menyarankan kita untuk mencoba menjadi dropshipper terlebih dahulu.

Sebab, ya kita tidak membutuhkan modal dalam memulainya.

Baru setelah sudah terbiasa dengan aktivitas bisnis dan memiliki modal, kamu bisa mengembangkan usaha menjadi reseller atau bahkan membuka bisnis sendiri.

"Kalo ditanya mana yang lebih nguntungin, itu tergantung tingkat kematangan dalam berbisnisnya ada di mana.

"Jadi kalau misalnya baru awal jualan online, itu lebih aman jadi dropship dulu soalnya enggak pake stok (barang)," jelas Sander.

Nah, bisa kita coba, nih, Kawan Puan! (*)