Kasus Covid di Jabodetabek Terus Naik, Ini Nasib Sekolah Tatap Muka di Tangerang dan Depok

Alessandra Langit - Rabu, 23 Juni 2021
Persiapan anak sekolah melalui PPDB Jakarta 2021
Persiapan anak sekolah melalui PPDB Jakarta 2021 arrowsmith2

Parapuan.co - Indonesia kini diprediksi sedang memasuki gelombang kedua Covid-19.

Wilayah Jabodetabek menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Belum lagi, ditambah dengan adanya varian baru Covid-19 dari India yang semakin mudah menyebar. 

Beberapa rumah sakit rujukan di Jabodetabek bahkan sudah tidak dapat menampung pasien Covid-19 lagi.

Pemerintah pusat akhirnya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro selama 14 hari, mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021.

Salah satu aturan dalam PPKM meminta kegiatan pembelajaran dan pendidikan berlangsung secara daring.

Lalu, bagaimana nasib rencana sekolah tatap muka di Jabodetabek?

Baca Juga: Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Berbahaya, Begini Kata Epidemiolog

Melansir dari Kompas.com, pemerintah provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menghentikan uji coba sekolah tatap muka tahap dua yang diikuti oleh 226 sekolah di Jakarta.

Namun, pemerintah daerah Tangerang dan Depok memiliki kebijakan lain yang disesuaikan dengan kondisi kasus Covid-19 di wilayah masing-masing.

Tangerang

Melihat lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Tangerang, pemerintah daerah kota setempat memutuskan untuk membatalkan rencana sekolah tatap muka jenjang SD dan SMP di Kota Tangerang, Banten.

Awalnya sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang, sama seperti kota lainnya.

Uji coba sekolah tatap muka di Tangerang yang harusnya dilaksanakan pada bulan Juni ini pun dibatalkan.

Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, menyatakan bahwa sekolah tatap muka bukan menjadi prioritas pemerintah Tangerang saat ini karena situasi kasus Covid-19 sedang genting.

Sampai saat ini, total kasus Covid-19 di Kota Tangerang mencapai 10.505 kasus.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 53 orang, sehingga totalnya sekarang menjadi 9.782 orang.

Depok

Berbeda dari Tangerang, Pemerintah Kota Depok belum memutuskan kelanjutan rencana sekolah tatap muka pada bulan Juli mendatang.

"Nanti tanggal 5 Juli kami formulasikan berdasarkan evaluasi sekarang, melihat tren (kasus Covid-19) pada anak yang cukup tinggi, lalu bagaimana zonasi," kata juru bicara satgas, Dadang Wihana,

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok memilih untuk melihat terlebih dahulu kenaikan kasus Covid-19 hingga 5 Juli 2021 atau 2 pekan sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Baca Juga: Sudah Menyebar di Indonesia, Virus Corona Varian Delta Dikhawatirkan Lebih Mudah Menyerang Anak

Kasus Covid-19 pada balita, anak, dan remaja di Depok pun relatif tinggi, dengan persentase 19-20 persen dari total kasus.

Jumlah kasus baru Covid-19 di Depok pada Juni 2021 kembali di atas 100 orang per hari. 

Jumlah tersebut itu kemudian naik menjadi 200, 300, 400, 500, hingga mencapai rekor baru pada Minggu (20/6/2021), dengan 653 kasus baru Covid-19 per hari. 

Terhitung sejak Selasa (22/6/2021), Satgas Covid-19 Depok mencatat 639 kasus baru Covid-19. 

Jumlah pasien Covid-19 di Depok pun melonjak hingga 5.189, lebih banyak dibanding catatan rekor 5.011 pasien pada 30 Januari 2021.

Bagi Kawan Puan yang tinggal di daerah Jabodetabek, ada baiknya untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah setempat terkait sekolah tatap muka bulan Juli mendatang.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Sekolah Tatap Muka di Jakarta Dihentikan

Selain itu, kurangi mobilitas di luar rumah, mengingat kasus Covid-19 yang terus meningkat.

Jika Kawan Puan menemukan kasus Covid-19 di sekitar atau pun mulai merasakan gejala Covid-19, segera hubungi Satgas Covid Nasional ke nomor 119 dan ke nomor 112 untuk Satgas Covid wilayah DKI Jakarta. (*)