Benarkah Herd Immunity Tanda Berakhirnya Pandemi? Ini Kata Epidemiolog

Aulia Firafiroh - Selasa, 22 Juni 2021
Herd Immunity
Herd Immunity Kameleon007

Parapuan.co - Kawan Puan, angka penyebaran COVID 19 di Indonesia semakin hari semakin meningkat.

Dilansir dari kompas.com, angka penyebaran COVID 19 di Indonesia menembus hingga angka 2 juta lebih, tepatnya 2.004.445 pada Senin (21/6/2021).

Pemerintah juga melaporkan ada penambahan 14.536 kasus baru Covid-19 di Indonesia dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Mengutip dari laman kompas, diketahui sebanyak 54.956 orang meninggal dunia dan 1.801.761 dinyatakan sembuh.

Baca juga: Rambut Rontok setelah Sembuh Covid-19, Ini Pendapat Dokter Spesialis

Kondisi penyebaran COVID 19 juga semakin diperparah dengan adanya varian baru penyakit ini.

Pemerintah sendiri sudah mengupayakan penanganan COVID 19 dengan menyebarkan vaksin ke seluruh wilayah Indonesia.

Diberitakan sebelumnya oleh kompas, Presiden Joko Widodo berharap kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia dapat segera terbentuk.

Hal itu ia sampaikan setelah Indonesia menerima 10 juta bulk (bahan baku) vaksin Covid-19 Sinovac pada Minggu (20/6/2021).

"Vaksin-vaksin ini diharapkan akan memperkuat upaya pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi nasional sehingga kekebalan komunal bisa segera tercapai," tulis Jokowi melalui akun Instagram miliknya, @jokowi.

Namun ada hal yang perlu Kawan Puan ketahui mengenai herd immunity, berikut rangkumannya dilansir dari vogue:

 

 

Menurut Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, herd immunity atau kekebalan kawanan adalah sebagian populasi menjadi kebal terhadap penyakit menular, sehingga secara tidak langsung memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak kebal.

Penyakit yang sebagian besar telah diberantas dengan vaksin dan menciptakan herd immunity ialah campak, gondok, polio, dan cacar air.

Dilansir dari New York Times, peneliti di Amerika Serikat mengatakan bahwa kondisi herd immunity bisa tercapai jika masyarakat penerima vaksin sejumlah 70-85 % dari populasi yang ada di negara tersebut.

Lalu, apakah kondisi herd immunity menandakan berakhirnya pandemi COVID 19?

Baca juga: Menurut WHO, Begini Protokol Kesehatan Jika Ada Keluarga yang Positif Covid-19 di Rumah

Ahli Epidemiologi asal Amerika Serikat, Stanford Jullie Parsonnet mengatakan departemen kesehatan masyarakat tidak berbicara tentang kekebalan kelompok karena itu tidak membantu untuk perlindungan langsung individu dan respon keseluruhan terhadap pandemi.

Ia menekankan bahwa yang terpenting untuk mengatasi kondisi saat ini adalah dengan membuat sebanyak mungkin orang mau untuk divaksinasi.

Jadi, kondisi herd immunity belum bisa menandakan bahwa pandemi COVID 19 berakhir tanpa adanya kesadaran untuk melakukan vaksinasi. (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh