Jangan Keliru, Ini Beda Demam pada DBD dan Covid-19 Menurut Penjelasan Dokter

Linda Fitria - Senin, 21 Juni 2021
Ilustrasi demam
Ilustrasi demam

Parapuan.co - Di masa pandemi ini, semua orang berfokus pada upaya pencegahan virus Covid-19.

Hal ini membuat banyak orang abai dengan banyak penyakit lain, salah satunya Demam Berdarah Dengue.

Padahal DBD sendiri juga termasuk penyakit yang serius dan memerlukan penanganan khusus.

DBD sendiri identik dengan gejala demam akibat infeksi nyamuk.

Baca Juga: Alami KIPI Pasca Vaksin Covid-19? Berikut 5 Langkah Mudah Penanganannya

Nah, di masa pandemi ini, banyak orang bingung membedakan demam akibat DBD dan Covid-19.

Padahal sebetulnya pola demam yang muncul pada penderita DBD dan Covid-19 berbeda.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, KPTI menjelaskan demam pada DBD terjadi akibat diremia, atau di dalam darah ada virus yang beredar.

Demam ini sulit diturunkan oleh obat karena penyebab demam masih terus ada di dalam darah, dan biasanya bertahan hingga 3 hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 pada Anak Meningkat, Berikut Langkah Pencegahan Menurut CDC

“Jika pasien minum obat penurun panas, maka demam akan turun namun tidak lama kemudian demam akan naik lagi. Jadi demam pada demam berdarah itu sulit diturunkan dengan obat turun panas."

"Pasien akan banyak berkeringat karena efek samping dari obat turun panas tersebut dia berusaha menurunkan panas tapi di satu sisi penyebab demam nya ada terus di dalam darah,” kata Erni pada Konferensi Pers Asen Dengue Day 2021 secara virtual, Kamis (10/6) dikutip dari laman resmi Kemenkes RI.

Sumber: Kemenkes RI
Penulis:
Editor: Linda Fitria