Ini Alasan Mengapa Gaya Berpakaian Kita Berubah Setelah Pandemi

Putri Mayla - Senin, 21 Juni 2021
Ilustrasi lembari pakaian
Ilustrasi lembari pakaian Freepik.com

Setelah beberapa waktu melakukan ruitinitas tersebut, orang-orang mulai bosan dengan siklus tanpa riasan dan mengenakan pakaian santai sepanjang hari di rumah.

Baca Juga: Selain Menyumbangkan, Ini Cara Mengatasi Pakaian yang Menumpuk

Selama satu tahun waktu yang dihabiskan dalam isolasi, orang-orang telah melewatkan perasaan debut penampilan mereka di depan orang lain.

"Kami menyukai penilaian yang kami dapatkan, kami menyukai perasaan bahwa kami membuat kesan pada orang-orang (melalui pakaian)," tambahnya. Hal ini memiliki kesan terdalam di diri kita.

Fashion Balas Dendam

Katrina Turchin, seorang warga Alberta, Kanada merupakan salah satu orang yang menantikan untuk kembali ke dunia di mana ia biasa mengenakan pakaian terbaiknya.

Ia membeli pakaian untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-22 pada Agustus mendatang, dan rela menunggu untuk mendapatkan pakaian yang ia inginkan.

Saat kabar mengenai kebijakan lockdown akibat virus corona akan dicabut di daerah tempat tinggalnya, ia merasa harus membeli pakaian tersebut.

 

Baca Juga: Bagaimana Cara Merapikan Pakaian Tak Terpakai yang Menumpuk di Lemari?

Nah keinginan untuk menebus waktu yang hilang seperti yang dilakukan Katrina disebut sebagai 'revenge fashion' oleh para ahli.

Revenge fashion yakni semacam pengalaman berbelanja yang terlihat untuk membalas waktu dan pakaian yang hilang selama pandemi.

Berbulan-bulan mengenakan pakaian yang sama di lingkungan lama membuat orang-orang ingin membuat kebiasaan baru.

Sumber: Refinery29
Penulis:
Editor: Linda Fitria