Cerita Ibunda Maudy Ayunda Tentang Pendidikan Anaknya: Saya Enggak Pernah Paksa Belajar

Tentry Yudvi Dian Utami - Kamis, 17 Juni 2021
Keluarga Maudy Ayunda kompak pakai busana nusantara saat hadiri wisuda S2 di Stanford University.
Keluarga Maudy Ayunda kompak pakai busana nusantara saat hadiri wisuda S2 di Stanford University. Dok. Instagram @rebeccaouphotography

Parapuan.co – Awal bulan Juni 2021, Maudy Ayunda baru saja lulus S2 dari Stanford University.

Kelulusan Maudy Ayunda ini juga membuatnya jadi punya dua gelar yakni Master of Business Administration (MBA) dan Master of Arts (MA).

Keren sekali ya, Maudy Ayunda ini, Kawan Puan! Terlebih mengingat perempuan berambut panjang ini masih berusia 26 tahun.

Pasti banyak dari kita bertanya tentang bagaimana orangtua Maudy Ayunda mengasuhnya hingga bisa kuliah di Universitas bergengsi di dunia.

Banyak juga orang yang kagum dengan pola asuh orangtua Maudy Ayunda ini. Saking kagumnya bikin penasraran.

Baca Juga: Seperti Maudy Ayunda, Ini 7 Inspirasi Kebaya Wisuda dengan Harga Mulai dari Rp 200 Ribuan

Menjawabnya, ibunda Maudy Ayunda, Muren Jeremiah lewat Instagram @muren.s mengakui kalau dirinya malah khawatir anaknya, Maudy Ayunda sudah lulus.

Nah, lho, kok bisa ya?

Muren mengakui kekhawatirannya itu punya alasan, terutama saat Maudy Ayunda dan adiknya masih kecil.

“Saya dan suami bukanlah lulusan sekolah di LN, apalagi sekolah terbaik. Bagi kami, di masa itu, kuliah yang penting bisa cepat selesai, dapat kerja dan gaji bagus saja sudah cukup.

Namun, entah karena kami berdua bernasib baik, Alhamdulillah suami di umur 38 thn, sudah menjadi direksi di sebuah perusaaan besar Multi National dan Saya pun lebih cepat punya karir yg cukup bagus di usia muda dibandingkan teman2 sebaya.MUJUR

Memiliki anak2 yg rajin belajar dan sangat serius dibidang akademik awalnya justru bikin saya protes. "Waduuh, kalian jangan pinter-pinter ah, nanti jadi orang yang engga Asiik deh!". Dasarnya mereka anak-anak penurut, mereka pun jadi aktif di banyak kegiatan, biar jadi anak asiik nya si Mama,” tulis Muren.

Dari situlah, Maudy Ayunda dan adiknya pun menjadi tumbuh dengan anak yang bisa berprestasi di bidang musik dan bermain seni.

Meski suka bermain musik dan teater seni, tetap nilai Maudy Ayunda pun tak pernah turun rangking kelas.

Di sinilah Muren khawatir dengan prestasi pendidikan anaknya. Bukan masalah gagal, melainkan perempuan berambut panjang ini merasa malu terhadap keberhasilan pendidikan anaknya.

“Namun anehnya untuk urusan ranking tetap saja ngga pernah turun. Bukan merasa bangga, saya justru selalu mati gaya kalo harus mendampingi anak-anak naik panggung mendapatkan award keberhasilan mereka setiap tahunnya. Apalagi pernah ada saat, saya harus naik panggung berkali-kali ketika anak-anak mendapatkan 13 awards di hari yang sama,” lanjutnya.

Baca Juga: Kompak Pakai Busana Nusantara, Ini Gaya Keluarga Maudy Ayunda Saat Hadiri Wisuda S2

Muren mengakui saat itu dia merasa seperti orangtua yang berambisi dengan pendidikan dengan anak-anaknya.

“Muka rasanya sudah merah padam jadi terpidana,tertuduh sbg orang tua ambis of the year. Padahal justru saya orang yang engga pernah paksa-paksa anak-anak untuk belajar. Mujur lagi kan?. Namun mungkin karena sudah panggilan jiwa, seaktif apapun anak-anak, sekolah tetap menjadi hal yang serius mereka jalani.

Dan akhirnya... tanpa malu kalaupun harus jadi terpidana sebagai orang tua ambis, berfoto lah kami di depan kampus ini, yang katanya adalah kampus terbaik dua besar dunia. Dan kali ini, menyadari betapa mujurnya kami, rela lah kami terima tuduhan apapun,” tulis Muren.

Wah, menginspirasi sekali ya, cerita ibunda Maudy Ayunda ini!(*)