Ada Parameter Kesiapan untuk Memulai Hubungan, Apa Pentingnya?

Ericha Fernanda - Sabtu, 12 Juni 2021
Parameter memulai sebuah hubungan cinta.
Parameter memulai sebuah hubungan cinta. freepik

Belajar mencintai dan dicintai

Kesalingan kamu dan pasangan dalam porsi kasih sayang dan cinta harus seimbang.

Jika tidak, hubungan itu akan kacau dan banyak masalah yang dihadapi karena tak ada timbal balik.

Kamu perlu memerhatikan ini dan menjadi parameter apakah kamu adalah orang yang siap memulai hubungan dan mampu mencintai dan dicintai.

  • Keterampilan negosiasi dan komunikasi yang diperlukan untuk melobi kebutuhan penting harus ditangani.
  • Pemahaman bahwa ketika kamu mengabdikan diri untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasangan dan berkomitmen untuk memenuhinya sebanyak mungkin, itu membantu pasangan dalam mempererat ikatan cinta tersebut dan akan melakukan hal serupa kepadamu.

Baca Juga: Oh, Ternyata Ini Alasan Laki-Laki Suka Menjalin Hubungan Tanpa Status

  • Keterampilan manajemen konflik tingkat tinggi di mana kamu bisa mengatakan kebenaran tanpa menyalahkan dan menghakimi.
  • Bagaimana menjadi cukup sadar diri bahkan untuk mengetahui ketika kamu terjerumus ke dalam taktik manipulasi, kebohongan, atau ancaman dari pasangan.
  • Cara memperbaiki hubungan setelah terjadi ketegangan.
  • Jenis disiplin diri yang diperlukan yaitu lebih banyak mendengarkan dan sedikit berbicara.
  • Jenis harga diri untuk menegaskan dirimu sendiri untuk meminta apa yang kamu butuhkan.

Mengembangkan kapasitas untuk komitmen, ketekunan, keberanian, kesabaran, toleransi, penerimaan, kesediaan untuk melepaskan, disiplin diri, kerendahan hati, kebaikan, kasih sayang, dan pengampunan adalah hal-hal yang membuat hubungan semakin hebat.

Manfaatnya luar biasa dan sepadan dengan usaha.

Jangan mengambil keputusan tergesa-gesa dan langsung menyalahkan pasangan ketika menyangkut masalah bersama, seperti kesalahpahaman, ketidaktahuan, atau komunikasi.

Jadi, apakah Kawan Puan sudah siap memulai hubungan romantis? 

Baca Juga: Menurut Studi, Menikah dengan Sahabat Ternyata Bisa Lebih Bahagia

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara