Anemia Ternyata Lebih Rentan Menyerang Remaja Perempuan, Kok Bisa?

Salsabila Putri Pertiwi - Sabtu, 29 Mei 2021
Ilustrasi anemia
Ilustrasi anemia maroke

Parapuan.co - Penyakit kekurangan sel darah merah atau anemia rupanya rentan menyerang remaja perempuan lho, Kawan Puan. 

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) menunjukkan, sekitar 53,7% remaja perempuan di negara berkembang, termasuk Indonesia, terkena anemia.

Begini penjelasan mengenai anemia dan kenapa penyakit ini kerap menyerang remaja perempuan.

Anemia

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan akibat kekurangan hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh. Padahal, sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Enggak hanya menyerang orang tua, anemia pun dapat dialami oleh perempuan di kalangan usia remaja.

Biasanya anemia disebabkan oleh menstruasi yang dialami setiap bulan dan membuat kita kehilangan banyak darah.

Anemia juga bisa terjadi akibat pola diet terlalu ketat yang kerap dilakukan dan mengabaikan konsumsi makanan bergizi yang mengandung zat besi tinggi.

Gejala Anemia pada Remaja

Sebenarnya, gejalanya sama dengan anemia pada umumnya, seperti mudah letih, lelah, dan lesu.

Tapi ada sejumlah gejala lain yang lebih terlihat. Misalnya wajah tampak pucat, sering sakit kepala, atau kesulitan bernapas. Bisa jadi hal-hal tersebut merupakan tanda-tanda kita terkena anemia yang harus kita waspadai. 

Baca Juga: Waspadai, Ini 5 Dia Tanda Anak Terlalu Banyak Konsumsi Garam

 

Enggak hanya itu, kesulitan fokus juga merupakan gejala anemia yang disebabkan kurangnya zat besi berkepanjangan, sehingga dapat membuat fungsi kognitif menurun dan proses penerimaan informasi menjadi lebih lambat. 

Hal itu yang membuat kita sulit berkonsentrasi.

Cara Mengatasi Anemia

Anemia yang disebabkan kurangnya zat besi dalam tubuh, tentu perlu diatasi dengan memenuhi kebutuhan zat besi itu sendiri.

Cara yang paling sederhana adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan bervariasi, terutama yang kaya zat besi seperti sereal, roti, atau sayuran hijau.

Makan buah dan sayuran juga penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, dilengkapi dengan sumber protein seperti daging merah, telur, atau kacang-kacangan.

Dilansir dari WebMD, suplemen zat besi sering dibutuhkan untuk mengatasi anemia kekurangan zat besi.

Untuk memudahkan proses penyerapan dalam tubuh, suplemen ini paling baik dikonsumsi dengan makanan atau minuman yang kaya akan vitamin C, seperti jus jeruk.

Tapi sebaiknya hindari minum suplemen zat besi berbarengan dengan kalsium, kopi, atau teh, karena dapat menghambat penyerapannya.

Beberapa penderita anemia juga mungkin memerlukan suplemen tambahan lain, seperti asam folat atau vitamin B12, tapi sebaiknya konsultasi terlebih dulu pada dokter.

(*)

Baca Juga: Bau Mulut Bikin Tak Percaya Diri? Atasi dengan Bahan Alami Ini

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor