Filter Viral di Tiktok Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri pada Penggunanya

Shenny Fierdha - Minggu, 23 Mei 2021
ilustrasi TikTok
ilustrasi TikTok Freepik

Terapi CBT

Untuk mengatasi BDD, penderita harus menjalani Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Menurut situs Verywellmind.com, CBT adalah terapi yang berupaya mengubah pikiran atau persepsi negatif individu menjadi pikiran atau persepsi yang lebih positif dan realistis.

Dalam setiap sesi terapi CBT, individu akan diajak mengobrol dengan terapis mengenai permasalahan yang dialaminya.

Satu sesi terapi CBT berlangsung selama 30 menit sampai 60 menit.

Baca Juga: Kenapa Kita Menormalkan Konten TikTok Berisi Pelecehan Seksual? Ini Jawaban Komnas Perempuan

Sesi terapi ini dapat dilakukan satu kali dalam seminggu atau satu kali setiap dua minggu.

Tergantung dari tingkat keparahan permasalahannya, individu dapat menjalani terapi CBT sebanyak lima sesi hingga 20 sesi.

Untuk terapi CBT dalam kasus BDD, terapis dapat meminta penderita BDD untuk tidak sering-sering memeriksa penampilan fisiknya di cermin.

Selain itu, dalam setiap sesi CBT, terapis dapat membimbing penderita BDD untuk menciptakan pikiran atau persepsi yang lebih baik terhadap penampilan fisiknya.

"(Ini karena) masalahnya terletak pada persepsi mereka sendiri (para penderita BDD) terhadap dirinya," tutup Samantha, seperti dikutip dari Intheknow.com.

Semoga artikel ini dapat membantu Kawan Puan lebih memahami soal Inverted Filter pada TikTok dan dampaknya terhadap penggunanya, ya, khususnya yang menderita BDD.(*)

 

https://www.intheknow.com/post/inverted-filter-tiktok-body-dysmorphic-disorder/ 

https://www.verywellmind.com/what-is-cognitive-behavior-therapy-2795747 

Sumber: Verywellmind.com,Intheknow.com
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara