Bekerja dengan Waktu yang Panjang Beresiko Menyebabkan Kematian

Vregina Voneria Palis - Selasa, 18 Mei 2021
Ilustrasi perempuan yang sedang bekerja
Ilustrasi perempuan yang sedang bekerja Photo by Avel Chuklanov on Unsplash

Parapuan.co – Kawan Puan, bekerja dalam waktu yang cukup lama dan panjang ternyata tidak hanya berpengaruh pada emosi saja.

Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) dan ILO (International Labor Organization), ditemukan fakta bahwa orang-orang yang memiliki jam kerja panjang berpotensi terkena berbagai penyakit kronis.

Nah sebelum PARAPUAN membahas lebih lanjut, perlu diketahui yang dimaksud dengan jam kerja panjang di sini adalah 55 jam per minggu atau sekitar 8 jam setiap harinya (tanpa libur).

Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Komitmen Bekerja Anak Buah yang Perlu Dilakukan Pemimpin

Orang-orang yang bekerja dalam waktu sekian lama, memiliki 35% risiko terkena serangan stroke dan 17% sakit jantung lebih tinggi dibanding pekerja lainnya.

Melansir dari Huffpost, pada tahun 2016, didapati bahwa kerja dalam waktu lama telah menyebabkan sekitar 745,194 kematian akibat stroke dan sakit jantung.

Melihat keadaan saat ini, dimana para pekerja bekerja dalam waktu yang cukup lama, WHO memperingatkan bahwa angka risiko kematian semakin tinggi.

Baca Juga: 11 Perbedaan Bos Baik dan Hebat, Kamu Tipe yang Mana Kawan Puan?

Terlebih dengan adanya Covid-19 saat ini, banyak pekerja harus bekerja lebih keras untuk menutupi kebutuhan perusahaan akibat banyaknya tenaga kerja yang diPHK.

Selain itu, work from home juga cukup mempengaruhi kenaikan risiko penyakit yang mungkin menyerah pekerja.

Pasalnya, selama wfh ini banyak karyawan yang tidak bisa memberikan batasan jelas antara waktu bekerja dan istirahat yang berunjung pada over working.

Sumber: Huff Post
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh