Apa Itu Badai Sitokin, Kondisi yang Sempat Dialami Raditya Oloan Sebelum Meninggal

Linda Fitria - Jumat, 7 Mei 2021
Joanna Alexandra dan Raditya Oloan
Joanna Alexandra dan Raditya Oloan Instagram/joannaalexandra

Parapuan.co - Kamis (6/5/2021) kabar duka datang dari keluarga Joanna Alexandra.

Sang suami, Raditya Oloan meninggal dunia setelah beberapa waktu dirawat di ruang ICU.

Radit diketahui meninggal di usia 36 tahun akibat beberapa kondisi yang ia alami usai dinyatakan positif Covid-19.

Dalam postingan yang dibagikan Joanna sebelum sang suami tiada, ia menjelaskan Radit kritis karena memiliki komorbid asma dan masalah dengan ginjal.

Baca Juga: Raditya Oloan Meninggal, Nana Mirdad Ungkap Penyesalan Karena Hal ini

Tak hanya itu, Joanna juga menyebut Radit mengalami hiperinflamasi yang disebabkan karena badai sitokin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joanna Alexandra (@joannaalexandra)

Mungkin banyak dari kita masih awam dan tidak tahu apa itu badai sitokin.

Melansir Kompas.com, Mahirsyah Wellyan, penanggung jawab logistik dan perbekalan farmasi RSUP Dr. Kariadi Semarang menjelaskan badai sitokin adalah reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh.

Saat dalam kondisi normal, sitokin atau protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh akan berfungsi sementara saja ketika sudah berhadapan dengan infeksi.

Baca Juga: Momen Pilu Joanna Alexandra dan Anak-Anaknya Melepas Kepergian Raditya

Namun, ketika mengalami badai sitokin, protein ini terus mengirim sinyal sehingga sel kekebalan tubuh terus merespon secara berlebihan.

Akibatnya, paru-paru bisa mengalami peradangan karena kekebalan tubuh berusaha terlalu keras membunuh virus.

Jika tidak tertangani dengan baik, kondisi ini tentu sangat berbahaya karena bisa membuat pasien sulit bernapas.

"Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan," ujar Mahirsyah.

(*)

Sumber: Kompas.com,Instagram
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa