Brandstory
Konten Ini Merupakan Kerjasama Parapuan.co dengan Novell Pharm

Sudah Divaksin Tetap Harus Waspada, Jaga Imunitas dengan Cara Ini

Hotria Mariana - Jumat, 30 April 2021
Ilustrasi menggunakan masker.
Ilustrasi menggunakan masker.

Parapuan.co - Program vaksinasi Covid-19 yang bergulir sejak Januari 2021 memicu reaksi dari banyak kalangan. Pasalnya, tak sedikit penerima vaksin justru tetap terinfeksi virus corona. 

Sebut saja Bupati Sleman Sri Purnomo, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, dan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra. Terbaru, istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan lewat akun Instagram pribadinya, Sabtu (17/4/2021), menyampaikan kabar bahwa dirinya positif terinfeksi Covid-19. 

Dilansir dari laman www.covid19.go.id pada Senin (25/1/2021), vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Selain itu, perlu waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh. 

Adapun suntikan pertama bertujuan memicu respons kekebalan awal. Sementara, suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk. 

Meski demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, seseorang tetap bisa tertular atau menularkan Covid-19 sekalipun sudah divaksin. 

"Oleh karena itu, protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap dilaksanakan," ujar Nadia seperti diwartakan Kompas.com, Minggu (14/2/2021). 

Jaga daya tahan tubuh 

Meski telah divaksin, menjaga daya tahan tubuh tetap menjadi harga mati di masa pandemi. Terlebih, pada bulan suci Ramadhan ini. 

Pasalnya, selain menghindarkan tubuh dari risiko Covid-19 atau penyakit lain akibat virus dan bakteri, sistem imun yang bekerja dengan baik akan mendukung kelancaran ibadah puasa

Ada beberapa cara yang bisa Kawan Puan lakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan memenuhi asupan gizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan, mengurangi konsumsi gula, cukup istirahat, dan mengonsumsi suplemen vitamin bila diperlukan. 

Untuk diketahui, menurut rilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diberitakan Kompas.com, Selasa (9/6/2020), suplemen sebaiknya hanya dikonsumsi saat kebutuhan vitamin tidak terpenuhi lewat konsumsi makanan alami.

Namun, sebagai antisipasi, tak ada salahnya menyediakan suplemen vitamin di rumah untuk melengkapi kebutuhan harian. 

Berdasarkan panduan standar suplementasi Covid-19, ada sejumlah nutrien penting yang perlu dikonsumsi secara rutin dengan dosis sesuai anjuran untuk mencegah infeksi dan mengobati Covid-19, baik itu gejala ringan maupun sedang. 

Pertama, Vitamin C. Nutrien ini dapat merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh dan merupakan komponen antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. 

Kedua, Vitamin B Kompleks. Vitamin ini berperan penting bagi keberlangsungan berbagai sistem pada metabolisme tubuh dan persarafan. 

Ketiga, Vitamin D. Nutrien yang larut dalam lemak ini memiliki fungsi, seperti mengatur kalsium dalam tubuh, menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta mengobati penyakit tertentu.

Terakhir, Zinc. Selain mampu menjaga sistem imun, mineral ini juga berperan penting dalam meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak. 

Ada banyak merek suplemen vitamin dengan nutrisi lengkap beredar di pasaran. Namun, pastikan produk yang dipilih dapat terserap baik sehingga bekerja optimal dalam tubuh, seperti C2Fit.  

C2Fit
C2Fit

C2Fit adalah merek suplemen yang memiliki kandungan Vitamin C, B Kompleks, dan Zinc berdosis tinggi dan telah sesuai standar pemerintah terkait pencegahan Covid-19. 

Selain itu, C2Fit dilengkapi dengan teknologi slow release untuk memastikan nutrien yang terkandung di dalamnya dapat terserap optimal dan bekerja melindungi tubuh selama 24 jam. 

Untuk diketahui, Vitamin C yang terdapat pada C2Fit merupakan vitamin generasi ketiga yang aman bagi lambung. Itu berarti, suplemen ini aman dikonsumsi oleh orang dengan masalah asam lambung dan sedang berpuasa. 

Tingkatkan kebersihan hunian 

Selain lewat pemenuhan asupan nutrisi, usaha lain untuk melindungi diri dari penyakit adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan.  

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus corona dapat menular lewat droplet (cairan tubuh) yang menempel pada permukaan benda atau yang tersebar di udara (airborne transmission).

 Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa virus tersebut mampu bertahan hidup pada permukaan benda mati. 

Bicara kebersihan hunian, hal tersebut belum dapat terpenuhi jika hanya dengan menyapu dan mengepel saja. Disinfeksi juga perlu dilakukan, terutama pada permukaan benda yang sering disentuh. 

Seperti halnya suplemen, tak sulit menemukan merek disinfektan atau antiseptik di pasaran. Meski begitu, tidak semua produk mengandung formula yang memenuhi standar disinfektan dari WHO.

SeptiAir
SeptiAir

Merujuk pedoman bertajuk WHO Interim Guidance – Laboratory Biosafety Guidance related to Coronavirus Disease (Covid-19), salah satu kandungan yang efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus adalah phenol. 

Kandungan tersebut dapat dijumpai pada Septiair, semprotan antivirus tanpa alkohol. Adapun jenis phenol yang terkandung dalam cairan pembersih berbentuk spray ini, yakni 4-Chloro-3 dan 5-dimethylphenol

Karena bebas alkohol, Septiair tidak memiliki risiko terbakar dan aman disemprotkan pada peralatan salat. Keamanan produk ini juga terjamin karena sudah mendapat izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

C2Fit dan SeptiAir sebagai perlindungan diri di masa pandemi.
C2Fit dan SeptiAir sebagai perlindungan diri di masa pandemi.

Nah, itulah dua cara yang bisa Kawan Puan lakukan untuk melindungi tubuh dari penyakit di masa pandemi, plus menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan.

Jangan lupa sediakan C2Fit dan Septiair di rumah, ya!

Penulis:
Editor: Sheila Respati

BERITA TERPOPULER WELLNESS: 2 Terapi Utama untuk Anak Autisme hingga Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Perempuan Pekerja