Kisah Voice of Baceprot yang Tak Pernah Takut Melawan Stigma Musik Rock

Firdhayanti - Jumat, 23 April 2021
Band Voice of Baceprot : Firda Marsya Kurnia (kiri), Euis Sitti Aisyah (tengah), Widi Rahmawati (kanan).
Band Voice of Baceprot : Firda Marsya Kurnia (kiri), Euis Sitti Aisyah (tengah), Widi Rahmawati (kanan). Dokumen PARAPUAN/Firdhayanti

 

Sisi Terang Metal 

Dianggap bahwa penampilan tak sesuai dengan musik yang mereka mainkan, VoB sudah terbiasa dengan anggapan terebut. 

"Kenyang sih dikomen kayak gitu. Makanan sehari-hari," jawab Marsya. 

Alih-alih tak sesuai, Marsya mengatakan bahwa VoB justru merupakan sisi lain dari musik metal. 

"Soalnya kan metal kan udah, orang tuh mandangnya buruk, gitu. Padahal kan musik apapun kan ya tergantung orangnya," jelasnya. 

Baca Juga: Raih Grammy Awards Tiga Kali, Ini Sederet Pencapaian Taylor Swift Sepanjang Karier Musiknya

Bagi VoB, metal hanyalah bagian dari genre musik. 

"Jadi makanya kita dari awal kemunculan ya bilang bahwa kita ini sisi lain dari metal, gitu. Kalo kalian menganggap metal itu misal gelap, ya kita ini yang terangnya, gitu," jawab Marsya. 

Genre Metal sendiri dipilih VoB karena mereka merasakan keterwakilan melalui musik cadas ini. 

"Kalo dengerin musik keras kayak gitu tuh adrenalin kan naik gitu, langsung kayak semangat gitu, terus, pas denger liriknya ternyata sama dengan yang kita rasain," ujar Sitti sang drummer.

Perkara stigma soal musik yang mereka hadapi, VoB bercerita bahwa mereka akan membicarakan hal sekecil apapun yang mengganjal di hati mereka. 

"Karena dari situ kan chemistry makin kuat terus, kita tuh makin tau kenapa, makin ngerti posisi nya," kata Marsya. 

VoB menganggap bahwa dengan mengobrol separuh permasalahan sesama anggota justru masalah itu terasa sudah selesai dengan sendirinya.