Selain Menyenangkan Orang Lain, Ini Manfaat Berbagi Kepada Sesama

Ratu Monita - Selasa, 20 April 2021
Ilustrasi berbagi kepada sesama
Ilustrasi berbagi kepada sesama PIXABAY/BOB_DMYT

Hal ini pun sesuai dengan yang disampaikan oleh psikolog klinis, Tara de Thours. 

"Perilaku berbuat baik dan membantu orang lain akan mengaktifasi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

Sehingga saat berbuat baik pada orang lain, otak akan mengeluarkan kimiawi perasaan senang,” ujar Tara dalam gala wicara virtual “Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy”, Senin (19/4/2021).

Tak heran, setelah berbagi hal baik dan melihat penerimanya senang akan membuat kita merasa mendapatkan apresiasi dan emosi yang positif. 

Baca Juga: Ingin Coba Meditasi? Kenali Dulu Tipe Meditasi yang Sesuai Kebutuhanmu

Mengutip laman Greater Good Magazine, hal tersebut pun terbukti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal SCAN.

Penelitian itu menunjukkan bahwa berbagi dengan orang sekitar dapat meningkatkan emosi positif dalam diri, khususnya berbagi pengalaman emosional.

Bernardus Rendita Kusumo (Senior Brand Manager Wall’s), Tara de Thouars BA, M.Psi, (Psikolog klinis), dan Reza Chandika (presenter dan content creator).
Bernardus Rendita Kusumo (Senior Brand Manager Wall’s), Tara de Thouars BA, M.Psi, (Psikolog klinis), dan Reza Chandika (presenter dan content creator).

Di samping itu, di kesempatan yang sama, presenter dan content creator Reza Chandika juga menceritakan pengalaman berbaginya di masa pandemi.

Meski awalnya bermula dari iseng namun ternyata berdampak lebih bagi para followersnya.

"Di awalnya enggak ada niatan untuk bikin orang lain ketawa atau terhibur, benar-benar pure iseng aja isi hari-hari ditengah kerjaan yang hectic ini.

Jadi gue pun masih suka bingung, kok bisa ya gara-gara iseng bisa bikin orang lain happy? Ternyata keputusan sederhana gue untuk berbagi keisengan bisa bikin orang lain happy!” ungkap Reza.

Hal tersebut menunjukkan yang mungkin terlihat sederhana bagi diri kita, ternyata begitu berarti bagi orang lain, terlebih pandemi juga mempengaruhi kesehatan mental setiap orang.

Sumber: Greater Good
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda