Ini Alasan Perempuan Harus Berani dan Tegas dalam Melawan Korupsi

Shenny Fierdha - Selasa, 20 April 2021
Ilustrasi melawan korupsi
Ilustrasi melawan korupsi Prostock-Studio

Parapuan.co - Memang sih, tak mudah untuk mencegah adanya tindakan korupsi di sekitar kita. 

Namun, perempuan tetap bisa kok, mencegah adanya korupsi di sekitar kita, bahkan bisa dimulai dari keluarga sendiri. 

Menurut Lili Pintauli Siregar sebagai Wakil Ketua KPK dan Albertina sebagai anggota Dewan Pengawas KPK mengungkapkan bahwa perempuan justru punya andil besar dalam memberantas korupsi, terutama di dunia pekerjaan. 

Baca Juga: Peran Keluarga Ajarkan Anak Nilai Moral untuk Cegah Perilaku Koruptif

Pasalnya, selama ini, Lili menemukan kalau masih banyak perempuan cenderung enggan bersikap tegas di dunia kerja.

Hal ini terutama ketika pekerja perempuan menyadari ada rekan kerja atau atasannya yang diduga melakukan korupsi, namun tak berani berbuat apa-apa.

"Perempuan tidak tegas untuk memberi tahu bahwa (korupsi) itu salah sehingga dia dapat terseret arus (korupsi)."

Baca Juga: Dewas KPK Albertina Ho: Jangan Ada Standar Ganda dalam Keluarga

"Sehingga, ketika (perempuan itu) sudah menjadi tersangka (dalam kasus dugaan korupsi tersebut), dia jadi menyesal," jelas Lili dalam pertemuan tersebut.

Sementara, Albertina berkomentar soal sebagian perempuan yang takut untuk mengatakan tidak kepada orang lain, khususnya di tempat kerja.

Bahkan kata "tidak" seakan dicap buruk di dunia kerja.

"Dalam bekerja, kita cenderung tidak berani untuk mengatakan tidak, seolah itu menjadi kata yang haram diucapkan," ucap Albertina.

Selain tak berani mengatakan tidak, sambung dia, perempuan juga umumnya merasa sungkan untuk mengatakan tidak.

Padahal, jika perempuan mengiyakan semua ajakan atau perintah orang, maka diri perempuan itu sendiri yang akan rugi.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Mengapa Pasangan Tak Mendukung Kariermu

Terlebih jika ajakan atau perintah tersebut menjurus ke arah tindak pidana korupsi.

"Perempuan harus berani bilang tidak jika dia tahu ada hal yang tidak sesuai dengan aturan.

Perempuan juga harus berani menerima risiko dari mengatakan tidak," tegas Albertina.

Adapun salah satu risiko atau konsekuensi dari mengatakan tidak adalah individu jadi dapat dicemooh oleh lingkungan sekitar sebab dianggap tidak kooperatif.

Terakhir, Albertina berpesan agar perempuan berani untuk mengatakan tidak demi kebaikan perempuan itu sendiri.

Baca Juga: Keadilan Sosial Untuk Semua: K-Pop Idol Ini Berani Ungkapkan Opininya

"Jangan sampai kita terseret arus (atau lingkungan karena takut mengatakan tidak). Kita boleh ikuti arus tapi kita harus kendalikan arus itu supaya kita tidak hanyut," tutup Albertina.(*)