Jobseeker Wajib Tahu, Ini Tips Menulis CV agar Diterima di BUMN

Ratu Monita - Sabtu, 10 April 2021
Ilustrasi membuat  CV
Ilustrasi membuat CV eclipse_images

 

Parapuan.co - Di tengah pandemi virus corona mencari kerja bukan suatu hal yang mudah.

Terlebih di awal virus corona ini hadir ke Indonesia mengakibatkan ekonomi mengalami penurunan dan tak sedikit perusahaan yang memilih untuk memutus hubungan kerja dengan karyawan.

Belum lagi para mahasiswa yang baru saja lulus dari bangku kuliah dan ingin memulai kariernya di dunia kerja.

Baca Juga: Kenali 6 Tipe Atasan di Dunia Kerja dan Cara Bekerja Sama dengan Mereka

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para jobseeker atau pencari kerja melihat saingannya hadir dari para fresh graduate dan juga orang-orang berpengalaman di dunia kerja namun terkena lay-off di masa pandemi. 

Tak heran jika satu lowongan kerja dalam suatu perusahaan dapat menerima ratusan bahkan ribuan lamaran dari para pencari kerja. 

Padahal dari ribuan peserta yang mendaftar hanya ada satu kandidat yang lolos. 

Mau tak mau, membuat para pencari kerja harus menerima kenyataan betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan di tengah ekonomi yang sedang merosot.

Jika kamu yang menginginkan bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentu harus memiliki modal awal yang mumpuni guna meyakinkan perusahaan untuk memanggil kamu ke tahap selanjutnya.

Apa itu modal awalnya? Tentu saja curriculum vitae (CV).

Meski sudah banyak tips atau tutorial dari pada rekruiter mengenai penulisan CV yang baik, namun masih banyak ditemukan kesalahan seseorang dalam menulis CV.

Berikut tips menulis CV bagi kamu yang ingin melamar kerja di BUMN.

1. Identitas diri lengkap

CV menjadi awal HRD dapat berkenalan denganmu, sehingga buatlah CV satu halaman yang begitu menggambarkan siapa diri kamu dan apa yang membuat kamu layak untuk diterima di posisi tersebut. 

Dalam CV, pastikan tertera identitas kamu seperti nama lengkap, foto diri, kota tempat kamu tinggal, kontak seperti nomor telepon atau alamat email

Selain itu, cantumkan juga jurusan dan universitas, capaian akademik, pengalaman kerja yang pernah dijalani, dan prestasi yang diraih.

2. Deskripsi singkat dan jelas

Salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh para pencari kerja yakni tidak menuliskan deskripsi terkait bidang pendidikan dan pengalaman kerja yang sudah dijalani.

Padahal, hal ini menjadi bagian penting yang akan dibaca oleh para rekruiter untuk melihat sejauh mana kamu cocok di posisi yang dilamar.

Akan tetapi, ada juga para pencari kerja yang justru menuliskan deksripsi terlalu panjang dan rumit, hal ini juga tidak disukai oleh para HRD.

Baca Juga: Simak 4 Hal Ini Sebelum Tulis Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Inggris

Sebagai contoh, pada bagian pengalaman kerja, pastikan untuk menulis dekripsi pekerjaan apa saja yang dilakukan dan jelaskan hasil pekerjaan dengan kualitas dan kuantitas.

Sama halnya bagi para fresh graduate, jika ingin mencantumkan pengalaman organisasi selama kuliah di CV.

Dalam penulisan deskripsi pastikan singkat namun dapat menggambarkan secara jelas.

3.  Soft skill dan hard skill

Dua hal ini menjadi begitu penting dalam menjalani dunia kerja.

Di mana hard skill menjadi kemampuan secara fisik yang kamu miliki dan dibutuhkan oleh dunia kerja, sekaligus menjadi keterampilan khusus yang tidak ada di bangku pendidikan. 

Sementara soft skill, menjadi penunjang dalam dunia kerja, yakni terkait dengan kepribadian seseorang dan hubungan interpersonal, seperti kemampuan berkomunikasi, negosiasi, kepemimpinan, hingga etika.

Untuk masuk BUMN, terdapat skill yang perlu diperhatikan, yakni kemampuan bahasa inggris, kemampuan analisis dan pemecahan masalah, dan kemampuan adaptasi dan kesediaan ditempatkan di berbagai daerah.

Baca Juga: Mau Gampang Dapat Kerja Lewat Media Sosial? Ini 5 Strategi Jitunya!

4. Kreatif

Tak hanya isi yang CV yang diperhatikan, desain atau penampilan dan CV kamu juga perlu diperhatikan.

Buatkan desain CV yang menarik perhatian, kreatif, eye catching, namun tidak terlalu berlebihan.

Perhatikan jenis huruf yang digunakan, pastikan jenis huruf yang ditampilakn jelas dan tidak sulit untuk dibaca. 

Selain itu, penting juga untuk memerhatikan penggunaan huruf kapital, cetak tebal, dan cetak miring.

Tata kalimat pun juga harus dibuat sedemikian rupa, sehingga pembaca dalam hal ini HRD dapat memahami poin-poin penting dari diri kamu. (*)

 

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh