Sering Jadi Tempat Curhat? Begini Caranya Jadi Pendengar yang Baik

Arintya - Jumat, 26 Maret 2021
Ilustrasi pendengar yang baik
Ilustrasi pendengar yang baik Photo by Tan Danh from Pexels

4. Jangan ragu bertanya jika ada yang tak dipahami

Selain jangan menyela, ada satu hal lagi nih yang perlu Kawan Puan perhatian yaitu jangan ragu bertanya ketika ada sesuatu yang tidak dipahami.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahpahaman. Namun kamu perlu strategi juga ketika ingin bertanya. 

Jangan sampai demi meminimalisir kesalahpahaman kamu justru berkali-kali menyela curhatannya.

Salah satu caranya adalah dengan mengulang beberapa kalimat di mana ada sesuatu yang Kawan Puan belum dipahami, seperti, “Jadi kamu belum diterima kerja karena pendidikannya nggak sesuai dengan yang dicari. Tapi sorry, pendidikan yang tadi dibutuhkan apa ya, Teknik Sipil bukan?”

Baca Juga: Tanpa Menggurui, Ini Cara Dukung Pasangan yang Sedang Mencari Kerja

5. Berikan feedback setelah ia selesai bercerita

Tidak semua curhatan membutuhkan feedback atau saran. Nah sebelum memberikan feedback ada baiknya kamu perlu menanyakan dulu apakah ia memang perlu saran atau hanya ingin didengarkan. 

Jika ia membutuhkan feedback darimu, maka berikanlah saran setelah temanmu benar-benar sudah selesai dengan curhatan. 

Menurut Lesli Shore, penulis buku Listen to Success, mengatakan bahwa momen inilah yang paling sukar dilakukan. Sebab sebagai pendengar yang baik, kamu perlu sabar menunggu hingga ke titik akhir sebelum akhirnya memberikan feedback.

Bagaimana Kawan Puan, sudah siap menjadi pendengar yang baik?

Selamat mencoba menerapkan cara-cara ini ya, Kawan Puan! (*)

Sumber: psychcentral.com,Fast Company
Penulis:
Editor: Arintya