4 Kerugian Makan Siang di Meja Kerja, Salah Satunya Turunkan Produktivitas

Arintya - Kamis, 25 Maret 2021
Ilustrasi makan siang di meja kerja
Ilustrasi makan siang di meja kerja Photo by Sam Lion from Pexels

 

Parapuan.co - Bagi pekerja, baik yang bekerja di rumah maupun di kantor, makan siang menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan. 

Sebab dari makan siang ini, kita bisa menambah energi dari apa yang kita makan. Selain itu makan siang juga bisa mengembalikan konsentrasi akibat rasa lapar atau kantuk yang sebelumnya menyerang. 

Namun karena keterbatasan waktu dan adanya target pekerjaan, makan siang seringnya dilakukan di meja kerja. Apalagi di situasi seperti sekarang yang mewajibkan kita untuk berjarak dengan orang. 

Kawan Puan, apakah kamu termasuk seseorang yang suka makan siang di meja kerja?

Kalau iya, sebaiknya dikurangi ya mulai sekarang. Sebab makan siang di meja kerja ternyata menimbulkan sederet kerugian bagi diri kita. 

Melansir dari Huffington Post, berikut kerugian makan siang di meja kerja. Yuk simak sama-sama!

Baca Juga: Punya Kebiasaan Makan Tengah Malam? Hati-Hati dengan 4 Bahaya Ini 

1. Membuatmu melakukan unconscious eating

Unconscious eating atau makan tanpa sadar merupakan kegiatan makan tanpa melibatkan kesadaran diri, sehingga kamu kurang bisa menikmati makanan dan tidak memperhatikan rasa kenyang. 

Saat makan siang di meja kerja, kamu akan tanpa sadar melakukan unconscious eating ini karena tuntutan waktu. Bagaimana rasa makanan sampai jumlah makanan yang kamu konsumsi seringnya tidak diperhatikan. Unconscious eating ini juga memicu pertambahan berat badan lo, Kawan Puan!

2. Menurunkan produktivitas

Seringkali kita menganggap makan siang di meja kerja merupakan bagian dari produktivitas. Sebab bisa makan siang sambil membalas email atau menyelesaikan pekerjaan sebelumnya. 

Sayangnya hal tersebut kurang tepat. Melansir dari Huffington Post, Brooke Scheller seorang dokter sekaligus nutriosionis klinis menyebutkan bahwa memaksakan diri untuk melakukan banyak kegiatan dalam satu waktu justru akan membuat kita tidak fokus. 

Maka dari itu ia menyarankan untuk mengambil jeda 30 sampai 1 jam untuk menikmati makan siang. Setelah itu baru dipersilakan kembali melakukan aktivitas lainnya. 

Baca Juga: Begini Cara Dukung Working Mom Agar Tetap Produktif dan Enggak Stress

3. Memicu stress dan burn out

Selain mengisi kembali energi, makan siang juga berfungsi untuk mengistirahatkan otak agar tidak terus bekerja. Nah jika Kawan Puan makan siang di meja kerja, dengan laptop atau komputer yang masih menyala, momen mengistirahatkan otak tidak akan berjalan sepenuhnya. 

Jika hal tersebut terus menerus dilakukan, Kawan Puan justru bisa merasa burn out lo!

Brooke Scheller juga menambahkan bahwa hormon kortisol yang sudah ada karena stress akibat pandemi bisa semakin meningkat. Belum lagi dengan paparan sinar biru dari gawai di depan mata. Kawan Puan justru bisa merasa stress akibat kedua pemicu tersebut. 

4. Membatasi interaksi sosial

Makan siang di meja kerja terkesan praktis dan menyenangkan. Sebab bisa makan siang sembari main media sosial. 

Namun hal tersebut justru membatasi interaksi sosialmu sebagai manusi lo, Kawan Puan!

Memang benar dengan main media sosial kita juga bisa ‘berinteraksi’ tapi interaksi secara langsung adalah yang paling manusia butuhkan. 

Baca Juga: Jangan Lewatkan Makan Sebelum Berlari, Berikut 5 Jenis Makanan Yang Baik Dikonsumsi

Dengan hanya mendekam dan makan siang di meja kerja, kamu mungkin akan melewatkan kabar dari teman-teman kerjamu atau bahkan menurunkan kemampuan berinteraksimu. 

Kawan Puan, meski masih pandemi, interaksi saat makan siang ini masih tetap bisa dilakukan. Caranya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan. (*)

Sumber: Huffington Post
Penulis:
Editor: Arintya