Tak Perlu Pusing! Hadapi Rekan Kerja Toksik dengan 4 Cara Berikut

Shenny Fierdha - Rabu, 3 Maret 2021
Ilustrasi rekan kerja toksik sedang bergosip di kantor
Ilustrasi rekan kerja toksik sedang bergosip di kantor

Parapuan.co - Kita memang tidak bisa pilih-pilih lingkungan sesuai dengan yang kita inginkan, baik lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja.

Khususnya di lingkungan kerja, ada saja orang-orang yang tidak kita sukai yang membuat kita merasa tidak nyaman bekerja.

Sebut saja rekan kerja toksik yang gemar bergosip, bermuka dua, atau bahkan rela memfitnah rekan kerja lain demi promosi. Meski, tentu ada cara untuk hadapi rekan kerja seperti itu.

Alih-alih langsung hengkang karena tidak betah, ada baiknya kita bersikap profesional dan belajar menghadapi “racun” dunia kerja secara profesional pula.

Baca Juga: Memulai Usaha Pertama Kali? Ini 6 Tips dari Sandiaga Uno Agar Cuan!

Jika Kawan Puan sedang menghadapi situasi kerja yang tidak mengenakkan begitu, berikut PARAPUAN rangkum empat cara menghadapinya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Jaga Jarak dengan Sopan

Memang tidak mudah untuk bisa menjaga jarak dengan sesama rekan kerja mengingat ada saja proyek atau tugas yang harus dikerjakan bersama.

Sehingga, mau tidak mau, kita tetap harus berinteraksi dengan mereka, termasuk rekan-rekan kerja yang toksik sekalipun.

Agar pekerjaan tetap beres dan kita tidak stres lantaran berurusan dengan rekan kerja toksik, kita harus belajar jaga jarak dengan sopan.

Kalau mereka sudah mulai bergosip, Kawan Puan bisa coba alihkan pembicaraan ke topik lain.

Ketika Kawan Puan sedang berjalan di lorong kantor dan berpapasan dengan rekan kerja toksik yang tengah bergosip, cukup tersenyum dan perlahan pergi.

Baca Juga: Baru Dapat Gaji Pertama?Lakukan 4 Hal Ini Agar Aman Sampai Akhir Bulan

Jangan Baper

Istilah baper alias terbawa perasaan semakin menghiasi percakapan sehari-hari.

Terbawa perasaan berarti seseorang cenderung sensitif, mudah tersinggung, dan berlebihan dalam merespon situasi tertentu.

Dalam lingkup dunia kerja, kita sebaiknya jangan terlalu bawa perasaan karena akan merugikan diri sendiri.

Kita bisa jadi mudah tersinggung atau bahkan stres karena sifat baper itu. Padahal pekerjaan kita sendiri sudah cukup berat.

Terlebih saat berhadapan dengan rekan kerja toksik, kita harus bisa menjaga agar kita tidak terbawa perasaan akibat omongan atau kelakuan mereka.

Selain itu, Kawan Puan juga sebaiknya jangan terlalu sering berbagi perasaan dan pikiran dengan rekan kerja, apalagi yang toksik.

Sebab, kalau kita terlalu banyak mengungkapkan informasi pribadi dengan rekan kerja, hal ini berisiko mengubah pandangan mereka menjadi buruk terhadap kita.

Baca Juga: Kumpul Lalu Cuan? SmartMums Tingkatkan Bisnis UMKM Melalui Komunitas

Hindari Gosip

Gosip memang selalu ada di manapun kita berada, apalagi di lingkungan kantor. Akan selalu ada godaan atau isu hangat yang bisa jadi perbincangan.

Namun, jangan pernah ikut bergosip ya, Kawan Puan, karena itu bisa berbalik ke diri kita sendiri.

Sebab, bisa saja sewaktu-waktu ada rekan kerja toksik yang memutarbalikkan perkataan Kawan Puan karena alasan-alasan tertentu.

Misalnya ada rekan kerja yang tidak suka dengan Kawan Puan sehingga dia memutarbalikkan omongan Kawan Puan untuk menjatuhkanmu.

Selain dapat memperburuk citra diri, gosip pun dapat menyakiti perasaan dan merusak hubungan dengan orang lain, lho.

Tenangkan Diri

Apapun yang terjadi di kantor dan apapun yang rekan kerja toksik perbuat, Kawan Puan sebaiknya tetap bersikap profesional, ya.

Tetap tenang dan jangan emosi menghadapi rekan kerja toksik ataupun hal menyebalkan lainnya di dunia kerja.

Jangan tunjukkan amarah walau sudah sangat kesal sebab dapat menjatuhkan karir dan mencoreng nama baik Kawan Puan.

Jadi, setiap kesabaran terasa sudah di ambang batas, cobalah tarik napas dalam sembari menghitung mundur. (*)