Mengapa Masakan Prancis Bisa Menguasai Dunia Kuliner? Simak Faktanya

By Arintha Widya, Rabu, 10 September 2025

Mengapa Masakan Prancis Bisa Menguasai Dunia Kuliner?

Parapuan.co - Kawan Puan, Prancis dikenal sebagai negara tujuan untuk belajar/sekolah kuliner. Hal ini bahkan menjadi latar belakang cerita di drama Korea Bon Appetit, Your Majesty yang dibintangi Yoona. Ketika berbicara tentang kuliner berkelas, masakan Prancis memang hampir selalu berada di puncak daftar.

Teknik memasak yang rapi, penggunaan bahan segar, cita rasa sederhana namun elegan, serta perhatian besar pada penyajian menjadikan kuliner Prancis dipandang sebagai standar tinggi dalam dunia masak-memasak. Tidak hanya itu, sejarah panjangnya yang penuh warna membuat masakan Prancis menjadi fondasi bagi banyak tradisi kuliner lain di berbagai belahan dunia.

Namun, bagaimana masakan Prancis bisa berkembang hingga begitu berpengaruh? Mari kita telusuri perjalanan panjang yang membentuknya, mengacu pada informasi yang dirangkum dari laman Sekolah Kuliner Escoffier di bawah ini!

Akar Kuno: Dari Bangsa Kelt Hingga Romawi

Sejarah kuliner Prancis bermula sejak zaman kuno. Bangsa Kelt, penduduk asli wilayah Galia (kini Prancis), sudah mahir dalam teknik fermentasi dan penggunaan rempah. Dari merekalah lahir salah satu elemen terpenting dalam kuliner Prancis, yaitu anggur. Tanpa keterampilan membuat anggur dari bangsa Kelt, hidangan klasik seperti coq au vin atau boeuf bourguignon mungkin tidak pernah ada.

Ketika Romawi berkuasa selama hampir enam abad, mereka membawa pengaruh besar lain: minyak zaitun, bawang putih, serta teknik pengawetan daging dengan cara diasinkan dan diasap. Dari sinilah tradisi charcuterie—sosis, ham, dan olahan daging awetan khas Prancis—mulai berkembang.

Abad Pertengahan: Kaya Rasa dari Timur

Pada masa abad pertengahan, kaum bangsawan Prancis gemar menyajikan jamuan mewah dengan berbagai hidangan daging buruan, buah, dan biji-bijian. Saus tebal dan berlapis rasa menjadi ciri khas kala itu.

Perdagangan dengan Asia dan Timur Tengah memperkenalkan bahan baru seperti saffron, jahe, dan kayu manis. Bumbu eksotis ini tak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menjadi simbol status. Tak heran, penyajian yang indah dan megah mulai dianggap penting, menandai awal obsesi orang Prancis terhadap seni plating.

Baca Juga: Rekomendasi Restoran Klasik ala Prancis di Tengah Kota Jakarta