Parapuan.co - Beras menjadi bahan makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat Indonesia. Sebagai makanan utama yang hampir selalu hadir di meja makan, beras tidak hanya menjadi sumber karbohidrat. Beras juga menjadi bagian dari menu bergizi yang menopang kesehatan seluruh anggota keluarga.
Sayangnya, di balik tampilan beras yang putih, bersih, dan mengkilap, tidak semua jenis beras layak untuk dikonsumsi. Maraknya kasus beras oplosan menjadi ancaman nyata bagi kesehatanmu dan keluarga.
Kondisi ini kerap terjadi karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian konsumen terhadap ciri-ciri beras yang sehat dan layak konsumsi. Beberapa oknum pedagang nakal memanfaatkan kurangnya edukasi dengan mengoplos beras berkualitas buruk, menambahkan pewarna kimia, bahkan menggunakan pemutih untuk menciptakan tampilan beras yang lebih menarik.
Maka dari itu, mengenali beras sehat dan bersih bukan hanya tentang memilih mana yang paling putih atau wangi. Ini juga melibatkan ketelitian dan pengetahuan agar kamu tidak terjebak dalam praktik curang yang membahayakan kesehatan.
Supaya Kawan Puan lebih waspada, berikut beberapa tips penting memilih beras yang sehat dan bersih agar terhindar dari beras oplosan seperti merujuk dari laman Kompas:
1. Pastikan Bebas dari Hama dan Bau
Memang terdengar aneh, tapi beras yang terlalu bersih dari kutu atau serangga justru patut dicurigai. Kehadiran kutu beras sebenarnya bisa menjadi indikator bahwa beras tersebut tidak mengandung pestisida atau bahan pengawet.
Beras yang tidak pernah dihinggapi hama sama sekali dalam waktu lama bisa jadi sudah dicampur zat tertentu untuk mengusir hama. Tentu saja, hal ini tidak baik jika dikonsumsi manusia.
Jadi, jika kamu mendapati sedikit kutu pada beras yang dibeli, itu justru bisa menjadi tanda bahwa beras tersebut alami dan tidak mengandung bahan berbahaya.
Baca Juga: Waspada! Ini Ciri Beras Oplosan yang Kini Banyak Beredar di Masyarakat
2. Cium Aroma Beras
Beras yang sehat umumnya memiliki aroma alami khas padi yang segar, sedangkan beras tercemar atau oplosan seringkali tidak memiliki aroma sama sekali atau justru berbau apek dan menyengat.
Jika kamu mencium bau kimia atau bau yang tidak lazim, sebaiknya hindari membeli beras tersebut. Aroma merupakan indikator alami yang cukup ampuh untuk mendeteksi adanya bahan tambahan yang mencurigakan.
3. Perhatikan Warna Beras
Warna beras bisa menjadi indikator awal untuk menilai kualitasnya. Beras yang sehat dan tidak tercampur bahan kimia biasanya memiliki warna putih alami, sedikit buram atau kekuningan tergantung jenisnya, bukan putih mencolok atau terlalu mengilap.
Jika kamu melihat beras yang warnanya terlalu putih bersinar, kamu patut curiga karena bisa saja beras tersebut telah diberi pemutih atau bahan kimia agar terlihat lebih menarik.
Selain itu, hindari beras yang tampak abu-abu, karena itu bisa menjadi tanda bahwa beras tersebut sudah lama disimpan, bahkan mengandung jamur.
4. Perhatikan Tekstur dan Bentuk Fisik Butiran Beras
Baca Juga: Beras Merah Bisa Diolah Menjadi Nasi Goreng, Berikut Resep dan Caranya
Coba ambil segenggam beras, kemudian perhatikan bentuk fisik dan teksturnya. Beras yang sehat biasanya memiliki ukuran butir seragam, utuh, dan tidak banyak patah.
Jika kamu menemukan banyak serpihan atau butiran yang terlalu kecil dan tidak merata, itu bisa menjadi pertanda bahwa beras tersebut adalah campuran dari beberapa jenis beras atau berasal dari beras lama.
Selain itu, tekstur beras yang terlalu licin dan mengilap juga patut diwaspadai karena bisa saja sudah dilapisi zat kimia tertentu.
Memilih beras sehat dan bersih memang membutuhkan ketelitian lebih, namun hal ini sangat penting demi menjaga kualitas makanan yang disajikan setiap hari.
Dengan memahami ciri-ciri beras oplosan dan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, kamu bisa terhindar dari risiko mengonsumsi beras yang tidak layak dan membahayakan kesehatan.
Baca Juga: Selain Beras dan Bumbu Dasar, Ini Bahan Makanan yang Wajib Ada di Dapur
(*)