Kolaborasi Film Pangku, Hadirkan Cerita Personal dengan Sentuhan Unik

Tim Parapuan - Rabu, 10 September 2025
Kolaborasi Film Pangku Hadirkan Cerita Personal dengan Sentuhan Unik
Kolaborasi Film Pangku Hadirkan Cerita Personal dengan Sentuhan Unik (Dok. Putri Renata/PARAPUAN)

Parapuan.co - Industri film Indonesia kembali menghadirkan sebuah karya yang menarik perhatian publik, yakni film berjudul Pangku. Bukan sekadar sebuah film, Pangku digarap dengan visi idealis dan semangat kolaborasi yang melibatkan banyak aktor berbakat.

Salah satu hal paling mencuri perhatian adalah pemilihan aktor yang sebelumnya dikenal dengan karakter khasnya. Misalnya, Ferdi Nuril yang kerap muncul di film bergenre drama keluarga, kini mendapat kesempatan tampil dalam ruang cerita berbeda.

Keputusan menunjuk Ferdi bukan tanpa alasan. Menurut Reza Rahadian, sebagai sutradara, pengalaman panjangnya di layar lebar menjadikan Fedi sebagai sosok yang mampu menghadirkan kedalaman emosional dalam film ini.

Meski begitu, peran yang Ferdi dapatkan di Pangku disebut-sebut berbeda dari karakternya selama ini. Sutradara Reza Rahadian menjelaskan bahwa ia ingin memberi ruang bagi aktor untuk berproses, keluar dari zona nyaman, sekaligus mengeksplorasi hal-hal baru.

"Mungkin ini sesuatu yang jarang kita lihat, dan siapa tahu justru jadi pengalaman menarik bagi para aktor," ungkap Reza.

Fedi Nuril sendiri mengaku tersentuh dengan niat Reza menggarap film ini. Bagi dirinya, Pangku bukan sekadar proyek, melainkan sebuah ruang untuk bereksperimen sekaligus menyalurkan emosi yang lebih dalam.

Tak hanya itu, ia juga semakin yakin dengan film ini karena temanya. Sejak awal membaca naskah, dirinya langsung terbawa oleh emosi cerita. Hal itu membuatnya tak lagi memperhitungkan apakah film ini akan lebih idealis atau komersial.

"Ketika saya membaca naskahnya, saya merasa ini berbeda. Ada kejujuran di dalamnya, ada ketulusan yang jarang saya temukan. Itu membuat saya kagum dan tersentuh," ujar Fedi. 

Menurutnya, kekuatan cerita justru muncul dari hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dari ruang-ruang personal hingga kondisi terbalik dari apa yang tampak di permukaan, semuanya menyimpan inspirasi.

Baca Juga: Menampilkan Marsha Timothy, Intip Serba Serbi Film Tukar Takdir

Tak heran jika Fedi Nuril melihat film ini sebagai kesempatan sekaligus tantangan. Bukan hanya untuk dirinya sebagai aktor, tetapi juga bagi penonton yang akan diajak masuk ke dalam pengalaman emosional intim.

Bagi Reza, kebersamaan yang terjalin dalam proses produksi film Pangku memiliki arti besar. Ia menekankan bahwa sebuah film tidak semata-mata diukur dari hasil akhirnya, melainkan dari perjalanan yang dilalui bersama.

Setiap aktor dan kru diberikan ruang untuk merasa menjadi bagian penting, bukan sekadar pelengkap produksi.

Reza juga menyampaikan, proses kreatif yang sehat lahir dari interaksi terbuka. Karena itu, ia sengaja membangun mekanisme agar para pemain tidak hanya mengikuti arahan, tetapi juga punya kesempatan untuk memberi masukan. 

Tidak hanya fokus pada aspek teknis akting, Reza juga mengajak para pemain memahami makna cerita di balik setiap adegan. Ia percaya, akting kuat muncul bukan hanya dari keterampilan, tetapi juga dari penghayatan terhadap pesan yang ingin disampaikan.

Proses tersebut dijalankan dengan cara sederhana. Kadang berupa obrolan ringan sebelum pengambilan gambar, diskusi panjang tentang interpretasi naskah, hingga simulasi di lokasi syuting. Semua dilakukan agar aktor lebih mudah menyatu dengan karakter sekaligus memahami atmosfer cerita.

Melalui pendekatan tersebut, suasana kerja menjadi cair sekaligus produktif. Para pemain merasa lebih bebas mengekspresikan ide, sementara Reza sendiri terbuka untuk menerima berbagai perspektif. Kolaborasi ini menjadikan Pangku tidak hanya sebuah produksi film, tetapi juga ruang belajar kolektif.

Reza meyakini, bila proses kreatif dijalani dengan ketulusan, maka hasil akhirnya akan sampai ke hati penonton. Ia ingin Pangku tampil sebagai karya yang memberi ruang refleksi dan resonansi emosional.

Baca Juga: Film Pangku Gambarkan Perjuangan Perempuan, Reza Rahadian Jadi Sutradara

Perjalanan menuju layar lebar tentu tidak terlepas dari tantangan. Jadwal yang padat, kebutuhan teknis kompleks, hingga dinamika antarindividu menjadi bagian tak terhindarkan. Namun, optimisme tetap terjaga karena semua pihak menyadari tujuan sama, yakni menghadirkan karya yang jujur.

Akhirnya, Pangku menjadi bukti bahwa dunia seni peran selalu menyediakan ruang eksperimen. Baik aktor maupun sutradara sama-sama belajar, tidak hanya memberi penampilan terbaik, tetapi juga untuk menerima proses dan hasil yang lahir dari kerja bersama.

Film ini diharapkan menghadirkan kejutan sekaligus kedalaman. Bukan hanya sebagai tontonan, melainkan pengalaman emosional yang dapat menyentuh, menginspirasi, dan meninggalkan kesan membekas di hati penonton.

(*)

Putri Renata