Parapuan.co - Peran perempuan sebagai agen perubahan untuk bumi yang lebih lestari sangat penting dan multifaset, mencakup berbagai bidang mulai dari lingkungan, ekonomi, sosial, hingga politik.
Mereka sering kali menjadi yang pertama merasakan dampak negatif dari perubahan iklim, tetapi juga berada di garis depan dalam mencari solusi dan mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan.
Secara historis dan budaya, perempuan memiliki hubungan erat dengan lingkungan, terutama di masyarakat agraris. Mereka bertanggung jawab atas pengumpulan air, bahan bakar, dan pengelolaan sumber daya alam untuk kebutuhan keluarga. Pengalaman sehari-hari ini menjadikan mereka sebagai pengelola sumber daya alam yang ulung.
Meskipun memiliki peran vital, perempuan sering kali menghadapi hambatan dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan. Diskriminasi gender, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan sumber daya, serta beban kerja yang tidak proporsional sering kali menghalangi partisipasi penuh mereka. Padahal, perempuan punya peran yang sangat krusial dalam menjaga bumi.
Lantas seperti apa pentingnya pengaruh perempuan sebagai agen perubahan agar memastikan bumi kita tetap lestari?
Menurut Marianne Rumantir, Founder TS Media dan Mona Warrior WWF Indonesia, perempuan memiliki kekuatan karena banyak hidup dan melangsungkan kehidupan sehari-hari dalam sebuah komunitas.
Ia meyakini bahwa kekuatan perempuan dalam komunitas bisa memengaruhi orang lain di sekitarnya untuk bisa mencintai alam, mengubah perilakunya agar lebih ramah lingkungan.
"Ketika kita bertahan dan hidup sebagai komunitas, biasanya kita lebih banyak bisa berbagi pengalaman, kita lebih banyak bisa memengaruhi perilaku orang lain. Jadi, suara perempuan itu sangat penting. Tolong gunakan suara kalian agar kita sama-sama menjaga bumi ini dan menjadi traveler yang bertanggung jawab," ujar Marianne saat diwawancarai PARAPUAN.
Hal tersebut juga diyakini oleh penyanyi dan Mona Warrior WWF Indonesia, Yura Yunita, bahwa perempuan bisa berdampak bagi orang lain dan melakukan hal yang mungkin dianggap mustahil.
Baca Juga: Membangun Fesyen Berkelanjutan: Gerakan Menanam Kapas Lokal untuk Lingkungan Lebih Baik
"Ternyata 'bisa atau nggak bisa' itu hanyalah mindset. 'Jauh, atau dekat', atau 'sulit dan mudah' itu hanyalah mindset. Dan ternyata kalau kita sebagai perempuan, kita bilang bisa, ternyata bisa. Apalagi kalau dilakukan bersama banyak perempuan-perempuan lainnya," ujar Yura.
Menurut Yura, dalam membuat dunia yang lebih ramah lingkungan, perempuan punya peran yang sangat besar. Tapi, tak selalu mesti kita melakukannya sendirian.
"Ada teman-teman yang sulit kita bareng-bareng, kita saling support. Ketika sesama perempuan itu saling support itu ternyata sangat indah dan sangat menguatkan. Kalau kita sama-sama dan saling menguatkan sesama perempuan, ternyata kita bisa," yakinnya.
Senada dengan Marianne Rumantir dan Yura Yunia, pecinta lingkungan dan founder perusahaan pengelolaan limbah bernama Ingram, Febriyanti, menyampaikan seberapa besar kekuatan perempuan sebagai 'penjaga alam' yang meneruskan peradaban di bumi.
"Saya selalu bilangnya, ibu itu adalah perempuan, ibu itu bukan cuman sekedar agent of change, tapi benar-benar pembawa peradaban. Jadi, kalau misalnya ibu tidak membawa budaya yang baik kepada anak-anaknya, kepada sekitarnya, perempuan pada sekitarnya, tentu sudah bisa dibayangkan seperti apa," imbuhnya.
Ia mencontohkan, walaupun di rumah suami berperan sebagai kepala keluarga, tapi perempuan itu memegang peranan yang sangat krusial. "Bagaimana suasana di rumah, termasuk yang tadi, budaya yang kita mau implementasikan, seperti apa value, seperti apa sih yang mau kita jalankan. Dan perempuan itu jangan salah, benar-benar membawa perubahan besar di masyarakat," ujarnya meyakini.
Perempuan yang akrab dipanggil Fei ini pun berpesan agar jangan pernah mengecilkan peran perempuan. "Jadi banggalah sebagai perempuan, karena perempuan itu yang membawa hal-hal besar di tengah-tengah masyarakat," tegasnya lagi.
Maka dari itu, dibutuhkan dengan dukungan yang tepat, agar perempuan bisa menjadi kekuatan transformatif yang mewujudkan bumi lebih lestari bagi semua. Dengan mengakui dan mendukung peran krusial perempuan, kita tidak hanya mempercepat upaya keberlanjutan, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih adil dan setara.
(*)
Baca Juga: Peran Perempuan dalam Upaya Pilah Sampah, Pilar Perubahan Lingkungan