Film Pangku Gambarkan Perjuangan Perempuan, Reza Rahadian Jadi Sutradara

Tim Parapuan - Selasa, 9 September 2025
Reza Rahadian debut sebagai sutradara pada film pertamanya, Pangku
Reza Rahadian debut sebagai sutradara pada film pertamanya, Pangku (Putri Renata)

Pertanyaan terbesar yang ditawarkan film ini adalah apakah Sartika akhirnya bisa menemukan kebahagiaan, atau justru harus terus berjuang tanpa akhir?

Salah satu hal yang menambah kuatnya nuansa film adalah hadirnya lagu legendaris Iwan Fals berjudul Ibu dalam teaser trailer. Lagu tersebut menghadirkan lapisan emosional tambahan, mempertegas tema tentang perjuangan seorang perempuan sekaligus ibu dalam bertahan hidup.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh CGV Cinemas Indonesia (@cgv.id)

Reza Rahadian menegaskan bahwa Pangku adalah kisah tentang saling menopang di tengah keterbatasan. Menurutnya, film ini menggambarkan dua perempuan yang "saling memangku" beban hidup masing-masing, meski dengan cara yang sederhana dan penuh pengorbanan. Bagi Reza, kisah ini relevan dengan kondisi sosial yang dialami banyak orang di Indonesia maupun luar negeri.

Inspirasi cerita ini datang dari fakta warung kopi pangku yang kerap dijumpai di jalur Pantura. Warung tersebut bukan hanya sekadar tempat menjual kopi, tetapi juga ruang bertahan hidup bagi banyak perempuan.

Di tempat itulah, mereka mencari nafkah, berinteraksi dengan para pembeli, bahkan terkadang menjadi pusat cerita-cerita pahit tentang perjuangan sehari-hari.

"Di film ini, kita akan melihat perjuangan dua perempuan, Sartika dan Maya, yang sama-sama saling 'memangku' meski masing-masing berada dalam kesusahan hidup mereka," tambah Reza.

Produser Arya Ibrahim menyebut kopi pangku adalah simbol bertahan hidup. Di balik meja sederhana, para perempuan ini harus mengambil keputusan sulit demi kelangsungan hidup. Meski seringkali pilihan itu terasa pahit, bagi mereka tidak ada jalan lain selain melanjutkan hidup dengan apa adanya.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Mudah Terprovokasi Informasi di Media Sosial?

Claresta Taufan, pemeran Sartika, menuturkan bahwa peran ini memberinya pengalaman yang mendalam. Ia harus menggambarkan sosok ibu muda yang terhimpit keadaan, namun tetap berusaha kuat demi anaknya. Baginya, karakter Sartika adalah representasi banyak perempuan Indonesia yang menghadapi realitas serupa.