Hati-Hati Diagnosis, 10 Gejala Medis Ini Kerap Disangka Gangguan Kecemasan

Arintha Widya - Rabu, 3 September 2025
Gejala medis yang sering kali disangka terkait gangguan kecemasan.
Gejala medis yang sering kali disangka terkait gangguan kecemasan. fizkes

Parapuan.co - Gangguan cemas adalah salah satu masalah kesehatan mental yang paling banyak ditemui. Gejalanya sering berupa jantung berdebar, sesak napas, rasa takut berlebihan, kelelahan, hingga pusing. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kondisi medis tertentu juga bisa menimbulkan gejala serupa. Akibatnya, tidak jarang seseorang yang sebenarnya mengalami masalah fisik justru didiagnosis dengan gangguan kecemasan.

Kondisi ini bisa berbahaya, karena pasien mungkin hanya mendapatkan terapi psikologis atau obat penenang, sementara penyebab medis yang mendasari tidak tertangani. Berikut beberapa penyakit yang gejalanya kerap disalahpahami sebagai gangguan cemas, serta bagaimana membedakannya seperti merangkum Healthline!

1. Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS)

POTS ditandai dengan peningkatan detak jantung yang berlebihan ketika tubuh berpindah dari posisi berbaring ke berdiri. Gejalanya berupa pusing, jantung berdebar, hingga hampir pingsan — mirip sekali dengan serangan panik. Bedanya, gejala POTS selalu muncul saat terjadi perubahan posisi, dan bisa diuji lewat tilt table test.

2. Inappropriate Sinus Tachycardia (IST)

Pada IST, jantung berdetak cepat tanpa sebab jelas, bahkan saat istirahat. Hal ini mudah disangka kecemasan. Perbedaannya adalah, detak jantung IST tetap tinggi meski tubuh beristirahat. Diagnosis dapat dipastikan lewat Holter monitor atau EKG.

3. Endometriosis

Penyakit ini terjadi ketika jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan nyeri hebat dan gangguan kesuburan. Penderitanya sering mengalami stres kronis, kelelahan, bahkan gejala mirip cemas. Bedanya, gejala endometriosis berkaitan erat dengan siklus menstruasi, seperti nyeri panggul parah, haid berlebihan, dan nyeri saat berhubungan intim.

4. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Baca Juga: Rentan Menyerang Perempuan, Kenali Gejala dan Tanda Kanker Serviks

Gangguan hormonal ini ditandai ovarium membesar dengan kista kecil. Penderitanya sering mengalami perubahan suasana hati, mudah lelah, dan mudah marah, sehingga tampak seperti gangguan kecemasan. Pembedanya, kadar testosteron lebih tinggi dari normal, siklus haid tidak teratur, tumbuh rambut berlebih, jerawatan, dan kenaikan berat badan.

5. Inflammatory Bowel Disease (IBD)

Peradangan kronis pada saluran pencernaan, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Rasa sakit perut, kram, dan kelelahan bisa memicu stres dan gejala mirip cemas. Pembeda utama: diare kronis, darah pada feses, dan penurunan berat badan. Diagnosis melalui kolonoskopi atau pemeriksaan pencitraan.

6. Hipertiroidisme

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif membuat metabolisme tubuh meningkat drastis. Detak jantung cepat, berkeringat, dan gelisah sering disangka cemas. Pembeda utamanya ialah penurunan berat badan tanpa sebab, tangan gemetar, intoleransi panas, dan pembesaran kelenjar tiroid (gondok). Tes darah hormon tiroid adalah kunci diagnosis.

7. Adrenal Insufficiency

Ketika kelenjar adrenal tidak cukup memproduksi hormon, terutama kortisol, gejala yang muncul bisa berupa kelelahan, lemah otot, dan tekanan darah rendah. Pembedanya yaitu ngidam garam, penurunan berat badan, dan penggelapan warna kulit (hiperpigmentasi). Lakukan dagnosis lewat tes darah untuk mengukur kortisol dan ACTH.

8. Ankylosing Spondylitis (AS)

Jenis radang sendi kronis yang menyerang tulang belakang. Rasa nyeri terus-menerus dan kelelahan bisa membuat penderita merasa cemas. Pembeda utama: nyeri punggung yang membaik dengan olahraga tapi memburuk saat istirahat. Pemeriksaan pencitraan dan tes genetik HLA-B27 membantu diagnosis.

Baca Juga: Rentan Osteoporosis, Ini Dampak Hamil dan Menyusui pada Kesehatan Tulang Perempuan

9. Penyakit Lyme

Infeksi bakteri akibat gigitan kutu ini bisa menimbulkan kelelahan, sakit kepala, hingga kesulitan konsentrasi (brain fog), yang kerap dikira depresi atau cemas.
Pembeda utama: ruam khas berbentuk cincin (bull’s eye rash), nyeri sendi, serta gejala mirip flu. Tes darah antibodi Lyme dapat memastikan diagnosis.

10. Fibromyalgia

Kondisi kronis yang ditandai nyeri otot luas, kelelahan, dan gangguan tidur. Gejalanya sangat mirip dengan kecemasan dan depresi. Yang membedakan adalah titik-titik nyeri spesifik di tubuh, gangguan tidur, serta kesulitan berpikir atau konsentrasi. Diagnosis ditegakkan dengan menyingkirkan penyakit lain.

Gejala cemas memang nyata, tetapi bukan selalu pertanda gangguan mental. Banyak kondisi medis yang bisa memicunya, dan penanganan tentu akan berbeda. Karena itu, jika gejala cemas muncul berulang, pemeriksaan menyeluruh sangat dianjurkan agar tidak salah diagnosis.

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Arintha Widya