Ibu Rumah Tangga Jadi Korban Investasi Bodong, Perencana Keuangan Sarankan Ini

Arintha Widya - Senin, 25 Agustus 2025
Ibu rumah tangga banyak terjebak investasi bodong, bagaimana mengatasinya?
Ibu rumah tangga banyak terjebak investasi bodong, bagaimana mengatasinya? Deepak Sethi

Parapuan.co - Fenomena investasi bodong di Indonesia tampaknya belum juga berakhir. Tahun 2025 mencatat angka kerugian yang mencengangkan. Dalam kurun waktu hanya empat bulan pertama, kerugian akibat investasi ilegal ini mencapai Rp105 miliar. Jika dihitung sejak 2017 hingga 2025, total kerugian masyarakat sudah menembus Rp142 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh perencana keuangan Rista Zwestika, CFP, melalui akun Instagram yang PARAPUAN rangkum. Rista menyebutkan bahwa kasus-kasus ini bukan hanya angka statistik semata, tetapi menyisakan luka mendalam bagi banyak keluarga. Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar korban ternyata berasal dari kalangan ibu rumah tangga.

Uang tabungan yang dikumpulkan bertahun-tahun untuk pendidikan anak, cicilan rumah, atau dana darurat, seketika lenyap karena terjebak janji manis investasi cepat kaya.

Mengapa Ibu Rumah Tangga Rentan Menjadi Korban?

Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana bisa para ibu rumah tangga begitu mudah masuk ke dalam jeratan investasi bodong? Menurut Rista, ada sejumlah faktor yang membuat mereka rentan, antara lain:

1. Tawaran biasanya datang dari orang terdekat, seperti teman arisan atau saudara. Karena hubungan emosional yang dekat, tawaran tersebut lebih mudah dipercaya.

2. Tidak semua ibu rumah tangga memahami cara mengecek legalitas suatu investasi. Kurangnya literasi keuangan membuat mereka sulit membedakan mana investasi resmi dan mana yang ilegal.

3. Iming-iming cepat kaya tanpa risiko terdengar sangat menggoda, apalagi di tengah kondisi ekonomi keluarga yang serba pas-pasan.

4. Banyak ibu rumah tangga memiliki niat baik untuk membantu keuangan keluarga. Sayangnya, niat mulia itu justru dimanfaatkan oleh oknum penipu.

Baca Juga: Banyak Warga Bogor Jadi Korban, Simak Ciri-Ciri Arisan Bodong

Dampak Berat bagi Keluarga

Kerugian akibat investasi bodong tidak berhenti pada hilangnya uang. Ada dampak sosial, emosional, bahkan psikologis yang membebani keluarga korban. Rista menjelaskan pula tentang beberapa dampak dari investasi bodong terhadap korban, berdasarkan pengalaman sejumlah klien yang ditanganinya selama ini:

  • Tabungan pendidikan anak yang sudah disiapkan bertahun-tahun bisa hilang dalam sekejap.
  • Cicilan rumah atau kendaraan menjadi macet, menyebabkan risiko kehilangan aset.
  • Pertengkaran antara suami dan istri kerap muncul, karena masing-masing merasa saling menyalahkan.
  • Rasa malu membuat korban enggan lagi ikut arisan atau aktivitas sosial lainnya.
  • Tidak sedikit korban yang mengalami stres berat hingga depresi, bahkan ada yang hampir putus asa karena kehilangan seluruh harta.

Dampak ini menunjukkan bahwa investasi bodong bukan hanya soal kerugian materi, tetapi juga menghancurkan fondasi keluarga.

Saran Perencana Keuangan untuk Menghindari Investasi Bodong

Agar peristiwa serupa tidak terus berulang, Rista menekankan pentingnya langkah pencegahan. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan sebelum memutuskan untuk berinvestasi adalah:

  • Selalu cek legalitas investasi melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tanyakan langsung ke call center OJK.
  • Jangan mudah percaya pada janji keuntungan besar tanpa risiko. Dalam dunia investasi, semakin tinggi keuntungan yang ditawarkan, semakin besar pula risikonya.
  • Jangan terburu-buru percaya pada ajakan teman, saudara, atau grup arisan. Pastikan selalu mencari informasi dari sumber resmi.
  • Jika sudah terlanjur menjadi korban, segera laporkan ke OJK atau Satgas Waspada Investasi agar dana bisa diamankan dan kasus segera ditangani.

Menurut Rista, kunci utama agar tidak menjadi korban adalah literasi keuangan. “Lebih baik investasi kecil tapi aman, daripada besar tapi hilang semua,” tegasnya.

Kasus investasi bodong yang menjerat ibu rumah tangga menjadi pelajaran berharga bahwa literasi keuangan adalah kebutuhan, bukan lagi pilihan. Dengan memahami cara kerja investasi dan selalu waspada pada tawaran yang terlalu indah untuk jadi kenyataan, keluarga bisa terhindar dari kerugian besar.

Baca Juga: Bunga Zainal Kena Tipu Rp 15 Milyar, Kenali Ciri-Ciri Investasi Bodong

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Arintha Widya