Banyak perempuan mandiri merasa harus tampil kuat dan serba bisa. Ada dorongan untuk tidak terlihat lemah di mata orang lain, sehingga kamu memaksakan diri mencapai standar yang tinggi, baik di pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Padahal, terus-menerus mengejar kesempurnaan justru membuat tubuh dan pikiran rentan kelelahan.
2. Terlalu Banyak Peran yang Dijalani
Perempuan indenden sering kali berperan ganda dalam karier, keluarga, pertemanan, hingga kehidupan sosial. Menyulap semua tanggung jawab ini tanpa jeda bisa membuatmu merasa kehilangan identitas diri, karena kamu sibuk memenuhi ekspektasi banyak orang.
3. Kurangnya Ruang untuk Diri Sendiri
Kamu mungkin terbiasa menolong orang lain, memberikan waktu dan energi untuk pekerjaan, keluarga, dan lingkungan. Namun, ketika lupa menyediakan ruang untuk diri sendiri, kamu akan merasa terkuras secara emosional. Inilah salah satu pemicu terbesar burnout.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Merujuk dari laman Bold Journey, mengatasi burnout bukan berarti berhenti menjadi perempuan yang mandiri, melainkan belajar menemukan keseimbangan. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:
1. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Baca Juga: Kebiasaan yang Secara Tak Langsung Membentukmu sebagai Perempuan Mandiri
Kamu tidak perlu membuktikan apa pun, pada siapa pun. Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada prosesmu sendiri, bukan pada standar keberhasilan orang lain.
2. Berikan Waktu untuk Dirimu Sendiri
Self care bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia, seperti membaca, menulis, traveling, atau sekadar beristirahat tanpa rasa bersalah.
3. Bangun Sistem Dukungan yang Sehat
Perempuan mandiri bukan berarti menutup diri dari siapa pun, bahkan tidak membutuhkan orang lain. Oleh karenanya, jangan ragu meminta bantuan.
Memiliki teman, keluarga, atau komunitas yang suportif akan membantumu merasa lebih ringan menjalani semua peran. Jika perlu, pertimbangkan konsultasi dengan psikolog atau konselor.
4. Kenali Batas Kapasitasmu
Perempuan yang mandiri bukan berarti harus kuat sepanjang waktu. Mengenali batas fisik dan emosionalmu adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Memberi jeda justru akan membuatmu lebih produktif dan bahagia dalam jangka panjang.
Menjadi perempuan yang mandiri bukan berarti harus selalu terlihat sempurna dan kuat di mata dunia. Justru, kemandirian sejati dimulai dari keberanian untuk mengenali diri sendiri, apa yang dibutuhkan, penyebab bahagia, dan kapan harus berhenti sejenak untuk mengambil napas.
Burnout bukan tanda kelemahan, melainkan sinyal bahwa kamu perlu merawat diri lebih baik lagi. Dengan belajar menyeimbangkan tanggung jawab, ekspektasi, dan kebutuhan pribadi, kamu bisa menjalani hidup sebagai perempuan mandiri tanpa kehilangan jati diri.
Ingat, kamu berhak merasa lelah, meminta bantuan, dan hidup dengan lebih tenang.
Baca Juga: Tak Harus Bergantung, Kenapa Perempuan Mandiri Perlu Punya Penghasilan Sendiri?