Membeli Elektronik Bekas Dinggap Lebih Hemat, Benarkah Demikian?

Saras Bening Sumunar - Senin, 25 Agustus 2025
Tips membeli perangkat elektronik bekas untuk perempuan.
Tips membeli perangkat elektronik bekas untuk perempuan. dmitriymoroz

Parapuan.co - Di era serba digital seperti sekarang, kebutuhan akan perangkat elektronik semakin meningkat. Mulai dari smartphone, laptop, televisi, hingga peralatan rumah tangga pintar, semuanya sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Sayangnya, harga perangkat elektronik baru sering kali mahal dan membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum membeli. Di sinilah muncul pertanyaan yang kerap menjadi perdebatan, apakah membeli elektronik bekas benar-benar lebih hemat atau justru merugikan?

Secara umum, harga perangkat elektronik bekas memang jauh lebih rendah dibandingkan barang baru. Potongan harga bisa mencapai 20 persen hingga 70 persen tergantung pada kondisi, usia, dan merek produknya.

Namun, hemat di harga bukan berarti selalu hemat dalam jangka panjang. Kawan Puan perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti masa pakai, kualitas, hingga risiko kerusakan.

Jika perangkat cepat rusak dan membutuhkan perbaikan berkali-kali, biaya yang dikeluarkan justru bisa melebihi harga beli barang baru. Adapun tips jika perempuan ingin membeli barang elektronik bekas sepeti dikutip dari Kompas, yakni:

1. Tentukan Kebutuhan

Sebelum mencari barang bekas, pastikan kamu sudah tahu barang apa yang sedang dicari. Membeli tanpa tujuan sering kali membuat orang tergoda pada barang murah yang sebenarnya tidak diperlukan. 

Buat daftar jenis elektronik yang dibutuhkan beserta fitur penting yang diinginkan. Dengan cara ini, kamu bisa lebih fokus saat memilih dan terhindar dari pemborosan.

Riset sederhana sangat penting sebelum membeli barang bekas. Misalnya, cari tahu harga baru dan harga pasaran barang yang diincar. 

Baca Juga: Bikin Hidup Lebih Mudah, Ini Rekomendasi Peralatan Elektronik Berbasis AI

Selain itu, kamu juga bisa mengecek ulasan produk di internet. Langkah ini membantumu mengetahui apakah harga yang ditawarkan masih masuk akal, ini sekaligus memahami potensi masalah pada barang tersebut.

2. Cek Kondisi Fisik

Harga murah sering kali membuat orang tergiur, tetapi jangan lupa memeriksa kondisi barang dengan detail. Goresan kecil atau penyok biasanya tidak masalah karena bisa diperbaiki.

Namun, kerusakan serius seperti layar retak, port yang rusak, atau komponen internal bermasalah bisa membuatmu menanggung biaya perbaikan jauh lebih mahal daripada membeli baru. Oleh karena itu, selalu periksa dengan detail sebelum memutuskan untuk membeli barang bekas.

3. Uji Fungsi Sebelum Membeli

Tips penting lainnya saat membeli elektronik bekas adalah mencoba langsung barang tersebut. Untuk perangkat yang menggunakan listrik, mintalah izin menyalakannya di toko. Jika menggunakan baterai, sebaiknya bawa baterai cadangan untuk uji coba.

Cobalah fitur utama, misalnya mengecek suara speaker atau memeriksa port laptop. Dengan begitu, kamu bisa memastikan barang masih berfungsi dengan baik atau tidak.

4. Hindari Produk Lama

Banyak toko barang bekas menjual produk lama yang sudah tidak relevan. Sebisa mungkin, hindari membeli perangkat yang tidak lagi mendapat pembaruan software atau dukungan produsen.

Barang elektronik yang sudah usang biasanya lebih rentan rusak dan sulit diperbaiki. Selain itu, jika ada kabel atau aksesori penting yang hilang, biaya untuk menggantinya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri.

5. Hati-Hati Jika Harga Terlalu Murah

Jika menemukan barang bekas dengan harga jauh di bawah pasaran, sebaiknya waspada. Harga yang terlalu murah sering kali menjadi tanda bahwa barang tersebut rusak, tidak berfungsi, bahkan ilegal.

Jadi, periksa kondisi dan fungsi barang untuk memastikannya dan jangan mudah terkecoh dengan tawaran harga murah.

 Baca Juga: Ingin Mengganti Alat Elektronik di Rumah? Ini Tipsnya agar Tetap Hemat

(*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini