Selain itu, kamu juga bisa mengecek ulasan produk di internet. Langkah ini membantumu mengetahui apakah harga yang ditawarkan masih masuk akal, ini sekaligus memahami potensi masalah pada barang tersebut.
2. Cek Kondisi Fisik
Harga murah sering kali membuat orang tergiur, tetapi jangan lupa memeriksa kondisi barang dengan detail. Goresan kecil atau penyok biasanya tidak masalah karena bisa diperbaiki.
Namun, kerusakan serius seperti layar retak, port yang rusak, atau komponen internal bermasalah bisa membuatmu menanggung biaya perbaikan jauh lebih mahal daripada membeli baru. Oleh karena itu, selalu periksa dengan detail sebelum memutuskan untuk membeli barang bekas.
3. Uji Fungsi Sebelum Membeli
Tips penting lainnya saat membeli elektronik bekas adalah mencoba langsung barang tersebut. Untuk perangkat yang menggunakan listrik, mintalah izin menyalakannya di toko. Jika menggunakan baterai, sebaiknya bawa baterai cadangan untuk uji coba.
Cobalah fitur utama, misalnya mengecek suara speaker atau memeriksa port laptop. Dengan begitu, kamu bisa memastikan barang masih berfungsi dengan baik atau tidak.
4. Hindari Produk Lama
Banyak toko barang bekas menjual produk lama yang sudah tidak relevan. Sebisa mungkin, hindari membeli perangkat yang tidak lagi mendapat pembaruan software atau dukungan produsen.
Barang elektronik yang sudah usang biasanya lebih rentan rusak dan sulit diperbaiki. Selain itu, jika ada kabel atau aksesori penting yang hilang, biaya untuk menggantinya bisa lebih mahal dari harga barang itu sendiri.
5. Hati-Hati Jika Harga Terlalu Murah
Jika menemukan barang bekas dengan harga jauh di bawah pasaran, sebaiknya waspada. Harga yang terlalu murah sering kali menjadi tanda bahwa barang tersebut rusak, tidak berfungsi, bahkan ilegal.
Jadi, periksa kondisi dan fungsi barang untuk memastikannya dan jangan mudah terkecoh dengan tawaran harga murah.
Baca Juga: Ingin Mengganti Alat Elektronik di Rumah? Ini Tipsnya agar Tetap Hemat
(*)