"Perempuan berhak merdeka atas akses kesehatan. Anak-anak juga merdeka untuk mendapatkan pendidikan yang baik," tegasnya.
Bagi anak-anak, kemerdekaan berarti tumbuh dalam lingkungan yang aman, penuh kasih, dan mendukung setiap proses belajar serta kreativitasnya.
Anak-anak yang mendapatkan hak atas pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari segala bentuk eksploitasi akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, kritis, dan siap menghadapi tantangan global.
Sebaliknya, tanpa kemerdekaan sejati, anak-anak mudah terjebak dalam lingkaran kemiskinan, putus sekolah, bahkan menjadi korban kekerasan yang meninggalkan luka mendalam sepanjang hidupnya.
Kawan Puan perlu memahami bahwa kemerdekaan perempuan dan anak bukan hanya urusan individu, melainkan juga tanggung jawab kolektif bangsa. Ketika negara mampu menjamin akses pendidikan, kesehatan, serta perlindungan hukum yang memadai, maka kesempatan untuk membangun masyarakat yang inklusif dan adil semakin nyata.
Dengan demikian, cita-cita kemerdekaan yang diwariskan para pendiri bangsa akan menemukan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar tertulis dalam lembaran sejarah.
Kemerdekaan sejati bagi perempuan dan anak Indonesia akan membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil, setara, dan manusiawi. Di dalamnya terdapat ruang untuk tumbuh, berkembang, dan bermimpi tanpa batas, sekaligus menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, maju, dan bermartabat di mata dunia.
Oleh karena itu, menjaga dan memperjuangkan kemerdekaan bagi perempuan dan anak bukan hanya tugas negara, tetapi juga kewajiban moral setiap generasi agar warisan berharga ini tidak pernah hilang.
Baca Juga: Kreatif dan Menarik, 10 Ide Konten Media Sosial Bertema Kemerdekaan
(*)