Parapuan.co - Matcha kini sedang naik daun. Tak hanya hadir dalam bentuk teh hangat tradisional ala Jepang, matcha juga menjelma ke berbagai kreasi modern: dari matcha latte, matcha lemonade, es krim matcha, bahkan hingga koktail seperti matcha-rita.
Popularitasnya tak lepas dari citranya sebagai minuman sehat, penuh nutrisi, dan bisa menjadi alternatif bagi pecinta kopi yang ingin mengurangi rasa “deg-degan” setelah minum kafein.
Selain kaya antioksidan, matcha juga dipercaya dapat membantu mengurangi stres, menjaga kesehatan otak, hingga memperlambat tanda-tanda penuaan. Namun, banyak orang masih bertanya-tanya: sebenarnya, berapa banyak kafein yang terkandung dalam secangkir matcha? Simak jawabannya melansir Real Simple.
Kandungan Kafein dalam Matcha
Menurut Kristina Tucker, Chief Communications Officer di The Republic of Tea, "Kandungan kafein dalam secangkir matcha bervariasi tergantung cara penyajiannya. Matcha seremonial biasanya mengandung sekitar 30 hingga 60 miligram per sajian."
Tucker juga menjelaskan bahwa jenis matcha memengaruhi kadar kafein. "Jenis matcha sangat berperan—matcha seremonial bisa memiliki kafein lebih tinggi dibanding matcha kuliner karena dibuat dari daun teh muda yang ditanam di tempat teduh, sehingga secara alami mengandung kadar kafein lebih tinggi," imbuhnya.
Sebagai perbandingan, secangkir teh hijau biasa mengandung sekitar 30–50 miligram kafein. Karena matcha berupa bubuk halus dari seluruh daun teh (bukan hanya seduhan air teh), kandungan kafeinnya sedikit lebih tinggi dibanding teh hijau biasa.
Matcha Vs Kopi: Mana yang Lebih Berkafein?
Banyak yang mengira matcha memiliki kafein setara dengan kopi, padahal kenyataannya tidak. Tucker menyebutkan, "Secangkir kopi ukuran 8 ons biasanya mengandung sekitar 95 hingga 200 miligram kafein."
Baca Juga: Enggak Perlu Khawatir Lagi, Ini Fakta Tentang Pengaruh Kafein pada Kesuburan
"Sementara matcha umumnya lebih rendah kafein dibanding kopi, tapi memberikan energi yang lebih halus dan bertahan lama—berkat adanya L-theanine, asam amino yang membantu menciptakan kondisi tenang namun tetap fokus," terang Tucker lagi.
Artinya, bagi Kawan Puan yang ingin tetap berenergi tanpa lonjakan kafein yang terlalu tajam, matcha bisa jadi pilihan tepat.
Cara Membuat Matcha Lebih Rendah Kafein
Bagi yang menyukai rasa matcha tetapi ingin mengurangi asupan kafein, ada cara mudah yang bisa dilakukan.
"Cara penyajian sangat berpengaruh—semakin banyak bubuk matcha yang digunakan, semakin tinggi pula kandungan kafeinnya. Jika ingin lebih rendah kafein, gunakan bubuk matcha lebih sedikit dan tambahkan bahan lain seperti susu atau susu nabati," demikian kata Tucker.
"Bisa juga menambahkan rempah seperti jahe atau biji chia. Penyesuaian sederhana ini bisa menurunkan kadar kafein sekaligus menciptakan rasa yang lebih lembut," tambahnya.
Matcha memang mengandung kafein, tetapi kadarnya jauh lebih rendah dibanding kopi. Rata-rata, satu sajian matcha seremonial hanya memiliki 30–60 mg kafein, sedangkan kopi bisa mencapai lebih dari 100 mg per cangkir. Bedanya, matcha memberi energi yang lebih stabil berkat kandungan L-theanine.
Bagi penikmat teh, matcha bisa menjadi pilihan minuman sehat yang tak hanya menyegarkan, tetapi juga menenangkan pikiran. Dan jika ingin lebih rendah kafein, cukup kurangi takaran bubuk atau kombinasikan dengan bahan lain sesuai selera.
Baca Juga: Pakai Ube hingga Pistachio, Matcha dengan Varian Rasa Unik Ada di Cafe Ini
(*)