Cara sederhana yang bisa dilakukan orang tua adalah mengompres area lebam dengan es dan meninggikannya untuk mengurangi aliran darah ke area tersebut.
Nutrisi juga berperan penting, khususnya vitamin K yang membantu pembekuan darah dan menjaga kekuatan pembuluh darah. Memberikan multivitamin sesuai dosis yang dianjurkan bisa menjadi solusi.
Dr. Rebecca Dixon menyebut bahwa, "Tantangannya, anak usia 9 bulan hingga 4 tahun yang paling sering jatuh justru termasuk kelompok yang paling sulit makan sayuran hijau."
Bisakah Lebam Dicegah?
Sepenuhnya mencegah lebam tentu mustahil kecuali anak tidak pernah bergerak bebas. Namun, orang tua bisa meminimalkan risiko dengan child-proofing di rumah, seperti memasang pelindung sudut meja atau memastikan anak memakai helm dan pelindung lutut saat bermain sepeda atau skuter.
Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Tidak semua lebam aman diabaikan. Salah satu tanda peringatan adalah munculnya bintik merah kecil yang tidak memucat saat ditekan, apalagi jika jumlahnya banyak dan disertai memar di berbagai tempat.
"Jika Anda melihat pembuluh darah pecah di beberapa bagian tubuh dalam konteks banyak lebam, Anda sebaiknya memeriksakan anak ke dokter," kata Dr. Dixon. Kondisi ini bisa menandakan masalah pembekuan darah seperti trombosit rendah.
Selain itu, memar di bagian tubuh yang tidak biasa terkena benturan—seperti perut bagian tengah atau pipi—juga perlu dicurigai. Begitu pula memar pada bayi yang belum bisa merangkak atau berdiri, karena ini bukan hal yang normal.