Parapuan.co – Dunia sedang menghadapi masa yang penuh ketidakpastian, mulai dari ketegangan geopolitik, perang dagang antarnegara besar, hingga dampak lanjutan pandemi global.
Kondisi ini memberi tekanan besar terhadap stabilitas ekonomi dan rantai pasok internasional, tak terkecuali industri di Indonesia.
Ketergantungan terhadap produk impor, terutama di sektor rekayasa mineral dan kimia, menyisakan risiko yang tidak kecil.
Contohnya, ketika ada gangguan pasokan di negara asal, industri dalam negeri yang bergantung pada bahan baku impor dapat mengalami kelangkaan dan lonjakan biaya produksi.
Padahal, produk-produk seperti talc, silicon dioxide, atau magnesium stearate merupakan komponen penting dalam berbagai proses produksi, mulai dari otomotif, plastik, kosmetik, hingga makanan.
Memanfaatkan produk buatan lokal
Untuk memastikan kelancaran aktivitas produksi dan menjaga ketahanan industri di tengah krisis global yang berkepanjangan, memilih produsen bahan baku dari industri lokal dapat menjadi pilihan yang tepat.
Untuk kebutuhan di sektor rekayasa mineral dan kimia, PT Niraku Jaya Abadi menjadi salah satu perusahaan dalam negeri yang aktif mengembangkan dan memproduksi berbagai jenis material rekayasa mineral dan kimia.
Perusahaan yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, tersebut memproduksi talc powder dan micronized talc dengan tingkat kehalusan tinggi, calcium dan magnesium stearate, dan precipitated silicon dioxide.
PT Niraku Jaya Abadi juga memiliki produk calcined kaolin, nano colloidal calcium, foodgrade calcium hydroxide, foodgrade calcium carbonate, foodgrade talc, serta berbagai rekayasa mineral non-logam lainnya.