2. Pahami Alaasan dan Pola Kebiasaan
Setiap orang memiliki alasan berbeda mengapa mereka merokok. Apakah karena stres? Lingkungan kerja? Rutinitas harian?
Ketika kamu bisa memahami akar masalahnya, maka kamu bisa memberikan dukungan yang lebih relevan dan personal. Misalnya, jika ia merokok karena stres, kamu bisa mengusulkan teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga bersama, atau aktivitas lain yang bisa menggantikan rokok sebagai pelarian.
3. Libatkan Diri dalam Prosesnya
Pasanganmu mungkin akan lebih termotivasi jika ia merasa tidak sendirian dalam proses ini. Kamu bisa mengajak dia untuk membuat agenda yang lebih sehat agar berhenti merokok.
Mulai dari menentukan tanggal berhenti, mengenali pemicu keinginan merokok, hingga membuat daftar alasan pribadi mengapa ia ingin berhenti dan kamu bisa membantunya untuk terus mengingat alasan-alasan itu di saat ia hampir menyerah.
4. Dukung dengan Perubahan Gaya Hidup
Kamu bisa membantu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berhenti merokok. Misalnya, pastikan rumah bebas dari bau rokok, sediakan camilan sehat sebagai pengganti keinginan untuk merokok, atau rutin melakukan kegiatan baru yang bisa mengalihkan perhatian dari kebiasaan lama. Ingat, perubahan gaya hidup yang dilakukan bersama akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
5. Rayakan Setiap Kemajuan
Setiap pencapaian kecil patut dirayakan. Bahkan jika pasanganmu hanya berhasil mengurangi jumlah batang rokok dalam sehari, berikan apresiasi yang tulus. Penguatan positif seperti pujian, pelukan, atau sekadar kata-kata penyemangat dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dan memperkuat motivasinya untuk terus berjuang.
6. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika usaha mandiri belum membuahkan hasil, tak ada salahnya mengajak pasangan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Mereka dapat memberikan terapi perilaku kognitif, obat penghenti nikotin, atau metode lain yang terbukti efektif.
Yang terpenting, pastikan pasanganmu tidak merasa dihakimi karena meminta bantuan ini justru menunjukkan keberanian dan komitmen untuk berubah.
Baca Juga: Fakta Karakter Perempuan Sore di Film Sore: Istri dari Masa Depan
(*)