Meski beberapa negara seperti Malaysia telah memiliki regulasi ketat terhadap Child Sexual Abuse Material (CSAM) yang dihasilkan AI, penegakan hukumnya masih lemah. Pelaku kerap bersembunyi di balik anonimitas dunia maya, menggunakan VPN, enkripsi, dan mata uang kripto. Bahkan, sistem pendeteksi konten lama seperti PhotoDNA tidak mampu mendeteksi konten AI karena tidak memiliki referensi visual dunia nyata.
Tantangan ini pun diakui Nezar Patria. Pihaknya mengatakan bahwa perkembangan teknologi membuka peluang besar, namun juga menciptakan celah ancaman yang bisa melemahkan kepercayaan masyarakat.
Komitmen untuk Perlindungan Digital
Menjawab tantangan tersebut, Kemkomdigi berkomitmen untuk menciptakan ruang digital yang aman bagi semua kalangan, dengan melakukan literasi digital serta tindakan hukum yang tegas. "Tidak hanya itu, kami juga melakukan takedown terhadap konten negatif, dan bekerja sama dengan aparat hukum untuk menindak kejahatan digital," ujar Nezar.
Ia menekankan pentingnya literasi digital sebagai keterampilan dasar. "AI seharusnya menjadi teman untuk berimajinasi dan berinovasi, bukan untuk membahayakan atau merugikan orang lain," katanya.
Langkah yang Perlu Diambil
Untuk melindungi perempuan dan anak-anak dari penyalahgunaan AI, langkah-langkah konkret harus diambil:
- Edukasi dan literasi digital sejak usia dini, terutama tentang risiko berbagi foto dan data pribadi secara daring.
- Pengembangan teknologi deteksi deepfake, seperti watermarking dan pelacakan metadata.
- Kolaborasi internasional dalam memberantas jaringan penyebar konten deepfake.
- Regulasi ketat terhadap platform digital dan pengembang AI agar bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan teknologi mereka.
Ancaman dari penyalahgunaan AI, khususnya deepfake, bukan hanya persoalan teknologi, tetapi soal kemanusiaan. Jika tidak ditanggulangi secara serius, perempuan dan anak akan terus menjadi korban dalam ruang digital yang semakin tidak aman.
Seperti yang disampaikan Nezar Patria, literasi, regulasi, dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan dunia digital yang tidak hanya canggih, tetapi juga berkeadilan dan aman bagi semua.
Baca Juga: Ancaman Kejahatan Digital dan KBGO Gunakan AI, Seruan untuk Perlindungan Lebih Kuat
(*)