5 Cara Menunjukkan Cinta kepada Anak tanpa Harus Mengucapkannya

Arintha Widya - Senin, 21 Juli 2025
Menunjukkan cinta pada anak tanpa mengatakannya.
Menunjukkan cinta pada anak tanpa mengatakannya. ibnjaafar

Parapuan.co - Setiap orang tua tentu mencintai anak-anaknya. Sejak hari pertama mereka lahir, kita berjanji dalam hati untuk melindungi mereka dan memberikan kehidupan terbaik yang bisa kita usahakan. Namun, di tengah kesibukan dan tekanan hidup sehari-hari, tak jarang kita lupa menunjukkan rasa cinta itu dengan cara yang benar-benar berarti bagi anak.

Tak cukup hanya dengan berkata “I love you”, ada perilaku-perilaku sederhana namun bermakna yang bisa membuat anak merasa benar-benar dicintai dan terkoneksi secara emosional dengan orang tuanya. Berikut cara yang bisa dilakukan orang tua setiap hari agar anak merasa dicintai, aman, dan dihargai, seperti melansir Your Tango!

1. Dengarkan Mereka dengan Penuh Perhatian

Anak-anak punya banyak cerita—dari hal yang tampak sepele hingga yang penting. Namun sering kali, sebagai orang tua, kita terlalu sibuk atau terlalu cepat menyimpulkan sebelum benar-benar mendengar.

Mendengarkan bukan sekadar mendengar. Ini soal menyimak, merespons dengan empati, dan tidak menghakimi. Saat kita menyimak dengan sepenuh hati, anak merasa dirinya penting dan dihargai. Bahkan dari cerita yang tampak biasa saja, bisa saja terselip sinyal-sinyal tentang perasaan atau masalah yang sedang mereka alami.

Letakkan ponselmu. Tangguhkan sejenak pekerjaan rumah atau tugas kantor. Tatap mata mereka dan dengarkan. Anak yang merasa didengar akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan tahu bahwa suara mereka berharga.

2. Biarkan Mereka Menjadi Anak-Anak

Di tengah zaman yang serba cepat dan penuh tuntutan, anak-anak kini lebih sering mengalami tekanan seperti orang dewasa: jadwal les padat, kompetisi akademik sejak dini, hingga kekhawatiran akan masa depan.

Padahal, masa kanak-kanak adalah waktu untuk bermain, bereksplorasi, dan menikmati dunia dengan cara mereka. Biarkan mereka bermain kotor, jatuh dari sepeda, atau menghabiskan sore tanpa agenda apa pun. Itulah cara mereka belajar.

Baca Juga: Cara Membangun Kepercayaan agar Anak Mau Curhat saat Remaja, Lakukan Sejak Balita

Dukung eksplorasi mereka tanpa terlalu mengatur. Ciptakan lingkungan yang aman, tapi jangan batasi kebebasan mereka dalam menjelajah. Anak yang diberi ruang untuk menjadi dirinya akan lebih tangguh dan kreatif saat dewasa nanti.

3. Jadilah Orang Dewasa dalam Hubungan Ini

Anak-anak belum memiliki kontrol emosi dan kematangan berpikir seperti orang dewasa. Mereka bisa marah, frustasi, atau bertingkah menyebalkan. Dalam momen-momen ini, peran orang tua sangat penting. Hindari membalas dengan kemarahan, melainkan untuk menjadi sumber ketenangan.

Sering kali, orang tua justru terseret emosi dan terpancing bereaksi seperti anak-anak. Padahal, yang dibutuhkan si kecil adalah figur dewasa yang mampu menenangkan, memahami, dan membimbing mereka keluar dari emosi negatif.

Tanggapi dengan kepala dingin. Tunjukkan bahwa kamu bisa menjadi tempat aman saat mereka sedang tidak stabil. Anak yang tumbuh bersama orang tua yang bisa mengelola emosi akan belajar melakukan hal yang sama.

4. Dukung dan Percayai Impian Mereka

Anak-anak punya mimpi besar—menjadi astronot, penulis, penari, atau apa pun yang menurut mereka menarik. Kadang mimpi itu terdengar mustahil atau naif di telinga orang dewasa. Tapi bukan tugas kita untuk mengecilkan hati mereka.

Dukungan orang tua terhadap impian anak, sekecil apa pun, berdampak besar pada kepercayaan diri mereka. Sebaliknya, komentar negatif atau sinis bisa melekat dan menjadi suara batin yang terus membayangi mereka hingga dewasa.

Menurut sebuah studi tahun 2024, anak-anak yang mendapat dorongan terhadap aspirasinya memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan daya juang yang lebih tinggi. Maka, yakinkan mereka, biarkan mereka bermimpi besar, dan bantu mereka meraihnya setahap demi setahap.

Baca Juga: Kegiatan Outdoor Ringan di Sekitar Rumah untuk Anak Balita, Apa Saja?

5. Jadikan Mereka Prioritas Utama

Membesarkan anak memang bukan perkara mudah. Kadang kita harus mengorbankan banyak hal—waktu, karier, bahkan relasi—demi memastikan anak merasa aman dan dicintai.

Bukan berarti harus mengabaikan diri sendiri, tetapi pastikan anak tahu bahwa mereka selalu bisa mengandalkanmu. Hadir dalam momen penting mereka. Sediakan bahu saat mereka butuh. Anak yang merasa menjadi prioritas akan tumbuh dengan perasaan aman dan penuh cinta.

Rasa aman ini adalah hadiah terbesar yang bisa diberikan orang tua. Di dunia yang penuh ketidakpastian, menjadi tempat pulang yang stabil adalah bentuk cinta yang paling nyata.

Tindakan Lebih Kuat daripada Kata-Kata

Cinta orang tua tidak selalu harus diucapkan. Ia bisa hadir dalam bentuk perhatian, pelukan, tawa bersama, dan waktu yang diberikan sepenuh hati. Anak-anak belajar tentang cinta bukan dari apa yang kita katakan, tapi dari apa yang kita lakukan setiap hari.

Jadi, dengarkan mereka. Biarkan mereka menjadi anak-anak. Jadilah orang dewasa yang mendampingi, bukan melawan. Dukung mimpi mereka. Dan pastikan mereka tahu bahwa mereka adalah prioritas hidupmu.

Oh, satu hal lagi: belikan mereka sepeda. Setiap anak layak merasakan kebebasan dan petualangan kecilnya sendiri.

Baca Juga: Cara Seru Belajar Matematika dengan Bermain, Bantu Mengasah Otak Anak

(*)

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya