Parapuan.co - Penting untuk kamu pahami bahwa kulit bukan hanya sebatas wajah saja. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh dan menyelimuti hampir seluruh permukaan tubuh kita termasuk leher, dada, tangan, dan area-area lain yang juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat faktor lingkungan maupun biologis.
Akan tetapi, sebagian besar dari kita terbiasa menganggap wajah sebagai satu-satunya 'cermin usia', sehingga semua usaha dalam mempertahankan keremajaan kulit justru hanya tertuju ke area tersebut.
Sementara leher, yang setiap hari terpapar sinar matahari, polusi, dan pergerakan otot berulang, sering kali tidak mendapatkan perawatan yang setara. Padahal, jika dilihat dicermati kulit leher sebenarnya jauh lebih rentan terhadap penuaan dibandingkan kulit wajah.
Maka, memahami alasan di balik fenomena ini tidak hanya berguna untuk meningkatkan kesadaran perawatan kulit yang lebih menyeluruh, tetapi juga dapat membantu kamu dalam menyusun rutinitas skincare yang lebih efektif dan menyelamatkan penampilan jangka panjang.
"Leher yang menua memiliki jaringan lunak. Kerutan yang terbentuk oleh kontraksi otot ini bisa diperparah kerena kerusakan akibat sinar matahari," ujar Karen Horton, MD, MSc, FACS, FRCSC, seorang ahli bedah kulit dikutip dari laman American Society of Plastic Surgeon.
Sementara itu, Anureet Bajaj, MD, seorang dokter bedah juga mengatakan bahwa kerutan di leher ini juga bisa disebabkan karena perempuan abai dalam memberikan perawatan. Kamu lebih fokus memberikan perlindungan seperti tabir surya di area wajah daripada leher.
"Kita semua cenderung teliti menggunakan tabir surya dan produk perawatan kulit lainnya di area wajah. Namun, terkadang kita tidak mengaplikasikannya hingga ke leher," ujar Anureet Bajaj.
Lebih jauh lagi, ada beberapa alasan mengapa kulit leher lebih cepat keriput dibandingkan kulit wajah. Berikut ulasan lengkapnya!
Baca Juga: Pentingnya Menggunakan Skincare sampai ke Leher, Perempuan Wajib Tahu
1. Pergerakan Otot Leher yang Konstan dan Memicu Lipatan
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa leher adalah salah satu bagian tubuh yang paling aktif bergerak setiap harinya. Mulai dari menunduk saat mengetik atau melihat ponsel, menoleh ke kanan dan kiri, hingga menengadah.
Semua gerakan ini melibatkan kontraksi otot-otot di sekitar leher. Setiap gerakan tersebut secara perlahan membentuk lipatan dinamis yang lama-kelamaan akan menjadi kerutan permanen, apalagi jika tidak dibarengi dengan perawatan kulit yang memadai.
2. Paparan Sinar UV Tanpa Perlindungan
Jika kamu rutin memakai sunscreen di wajah namun lupa mengaplikasikannya hingga ke area leher, maka kamu sedang membiarkan kulit leher terpapar sinar UV secara langsung dan berulang tanpa perlindungan.
Sinar ultraviolet, terutama UVA, dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam dan merusak kolagen serta elastin. Kulit yang kehilangan kolagen dan elastin akan kehilangan elastisitas dan kekenyalannya, sehingga memicu munculnya kerutan lebih cepat.
Selain itu, paparan sinar matahari secara terus-menerus tanpa proteksi juga memicu hiperpigmentasi, flek, dan tekstur kasar pada kulit leher semuanya adalah tanda penuaan kulit yang tak terelakkan jika kamu tidak waspada.
3. Kurangnya Fokus dan Rutinitas Perawatan Kulit
Sebanyak apapun produk anti aging yang kamu aplikasikan di wajah, semua itu akan sia-sia jika kamu mengabaikan area leher. Dalam banyak kasus, orang merasa cukup hanya dengan mencuci wajah dan menggunakan pelembap serta sunscreen di area wajah, tanpa memperpanjang aplikasi produk ke leher.
Padahal, agar hasil perawatan optimal dan seimbang, semua produk mulai dari pembersih, toner, essence, serum, krim malam hingga sunscreen sebaiknya juga digunakan di leher.
Kurangnya perhatian ini menyebabkan kulit leher tidak mendapatkan nutrisi, hidrasi, maupun perlindungan antioksidan sebagaimana wajah mendapatkannya setiap hari, yang pada akhirnya mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan.
Baca Juga: Inovasi Skincare Ini Hadirkan Produk yang Memancarkan Aura Kecantikan
(*)