Parapuan.co - Menjadi seorang freelancer memang memberikan banyak keuntungan, mulai dari fleksibilitas waktu, kesempatan memilih proyek yang sesuai passion. Potensi penghasilan juga bisa melampaui pekerja kantoran pada umumnya.
Di balik kebebasan itu, tersembunyi tantangan besar dalam hal kestabilan keuangan. Tidak seperti pekerja tetap yang menerima gaji bulanan secara rutin, seorang freelancer harus menghadapi ketidakpastian pemasukan yang bisa berubah-ubah setiap bulan, tergantung pada proyek.
Di tengah situasi ini, kemampuan mengelola keuangan dengan cerdas bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan mutlak agar kamu bisa bertahan, berkembang, dan hidup nyaman di dunia freelancer yang dinamis.
Sering kali, para freelancer terutama yang masih baru terjun ke dunia ini terjebak dalam euforia mendapatkan proyek pertama dan langsung menghabiskan penghasilan tanpa perencanaan matang. Ada juga yang merasa kesulitan memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis, atau bahkan tidak memiliki dana darurat sama sekali.
Padahal, dengan strategi tepat dan pola pikir finansial sehat, kamu bisa menjadikan profesi freelancer sebagai jalan hidup yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menguntungkan secara jangka panjang.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan freelancer? Untuk memperoleh jawabannya, simak penjelasan berikut!
Cara Mengatur Keuangan Freelancer
Tanpa gaji yang tetap, pembuatan rencana keuangan menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, jika tidak dilakukan dengan baik, struktur keuangan bisa berantakan. Untuk membentuk finansial yang solid, cobalah menerapkan beberapa cara mengatur keuangan freelancer berikut ini:
1. Menyusun Anggaran Rutin
Baca Juga: Cari Lowongan Kerja Freelance? Ini 10 Platform yang Wajib Kamu Coba!
Lakukanlah penyusunan anggaran rutin per bulan secara realistis serta terperinci. Catat pengeluaran bulanan dan sumber pemasukan yang didapatkan. Kemudian, kelompokkan setiap pengeluaran ke dalam beberapa kategori, seperti biaya hidup, tagihan, sewa, atau dana darurat hiburan.
Dana darurat idealnya sebesar minimal enam kali kebutuhan bulanan, sehingga kamu tetap bisa hidup dengan tenang saat proyek sedang sepi atau mengalami kendala pembayaran dari klien. Sisihkan sebagian penghasilan secara konsisten setiap bulan sampai jumlah ideal ini tercapai.
Cara mengatur keuangan freelancer ini membantu mengetahui lebih jelas besaran penghasilan yang harus didapatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena sifat pekerjaan freelance yang tidak menentu, memiliki dana darurat adalah keharusan.
2. Menjaga Pengeluaran Tetap Stabil
Apabila dibandingkan dengan karyawan tetap, risiko kehilangan sumber pendapatan bagi pekerja freelancer jauh lebih tinggi. Hal ini bisa terjadi karena memang gaji freelancer sebagian besar berasal dari proyek-proyek yang mereka terima, sedangkan karyawan tetap menerima gaji rutin setiap bulan.
Mengingat konsep cara mendapatkan uang dari freelancer tersebut, pekerja paruh waktu sebisa mungkin harus menghindari sikap konsumtif agar tidak boros. Dengan demikian, kewajiban finansial secara keseluruhan dapat terpenuhi tanpa harus menekan pengeluaran semaksimal mungkin.
3. Menyimpan untuk Masa Depan
Menurut laman Sahabat Pegadaian, saat menyusun anggaran, jangan lupa menyisihkan dana untuk dialokasikan menjadi tabungan, investasi, atau asuransi sebagai simpanan masa depan. Dengan memiliki tabungan dan investasi, freelancer dapat memiliki dana lebih di saat keuangan sedang tidak menentu.
Baca Juga: Cara Membuat CV Freelance yang Menarik dan Profesional untuk Jobseeker
Sementara itu, asuransi bisa menjadi jaring pengaman yang melindungi finansial. Mempunyai asuransi dapat menghindarkan biaya berlebih saat sakit.
4. Catat Pemasukan dan Pengeluaran Secara Rutin
Salah satu kebiasaan penting yang harus kamu miliki sebagai freelancer adalah mencatat seluruh aktivitas keuangan. Gunakan aplikasi keuangan atau spreadsheet sederhana untuk mencatat setiap pemasukan dari klien dan semua pengeluaran, baik yang bersifat operasional seperti membeli perangkat kerja, atau pengeluaran pribadi.
Kebiasaan ini akan membantumu mengevaluasi kondisi keuangan, merencanakan pajak, serta menghindari kebocoran anggaran.
5. Pisahkan Rekening Pribadi dan Bisnis
Langkah penting tapi sering diabaikan adalah memisahkan rekening pribadi dengan rekening bisnis atau freelancer. Dengan melakukan pemisahan ini, kamu akan lebih mudah melacak penghasilan yang masuk dari klien, mengontrol pengeluaran operasional, dan menghitung keuntungan bersih setiap bulan.
Rekening bisnis juga mempermudah proses pelaporan pajak serta memberi kesan profesional kepada klien ketika mereka melakukan transfer pembayaran.
Bekerja sebagai freelancer memang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas, namun juga membawa tanggung jawab yang besar, terutama dalam mengelola keuangan pribadi dan profesional.
Jika kamu bisa menerapkan strategi-strategi pengelolaan keuangan dengan konsisten dan disiplin, maka kamu tidak hanya akan bertahan di dunia freelance, tetapi juga bisa berkembang dan menikmati kehidupan finansial yang lebih mapan serta terencana.
Ingat, kunci sukses dalam dunia freelance bukan hanya terletak pada kemampuan mencari klien, tetapi juga pada kecakapan dalam menjaga stabilitas keuangan jangka panjang.
Baca Juga: Kelas Menengah Ingin Tambah Penghasilan? Ini 4 Tips Bekerja sebagai Freelancer
(*)