Terpikir untuk Resign, 5 Alasan Sekarang Waktu yang Tepat Melakukannya

Arintha Widya - Selasa, 8 Juli 2025
5 alasan sekarang adalah waktu yang tepat untuk resign.
5 alasan sekarang adalah waktu yang tepat untuk resign. VioletaStoimenova

Parapuan.co - Di tengah dunia kerja yang penuh tekanan, tidak mengherankan jika semakin banyak orang, terutama generasi muda, mempertimbangkan untuk keluar dari pekerjaan. Budaya kerja yang melelahkan, sisa-sisa trauma pandemi, dan tekanan ekonomi global telah membuat banyak orang merasa lelah secara mental.

Faktanya, pencarian Google untuk frasa “kapan saya harus resign” melonjak hampir 300% dalam sebulan terakhir, sebagaimana dikutip dari The Every Girl. Hampir separuh dari Gen Z pun mengaku memimpikan momen mereka bisa mengucapkan, “Saya berhenti”.

Namun, kapan sebenarnya waktu yang paling tepat untuk resign? Tidak ada jawaban pasti, tetapi menurut para pakar, musim panas (atau sekitar pertengahan tahun Juni-Juli) bisa menjadi momen terbaik untuk melangkah mundur dari pekerjaan. Berikut lima alasannya!

1. Hindari Burnout Saat Rekan Kerja Liburan

Musim liburan kantor memang menyenangkan bagi sebagian orang, tetapi bagi mereka yang tetap bekerja saat rekan kerja cuti, beban kerja bisa terasa dua kali lipat. Kalender jadi berantakan, email menumpuk, dan pikiran melayang-layang melihat feed teman yang sedang liburan.

Avery Morgan, Chief Human Resources Officer di EduBirdie, menyebut, "Musim panas bisa jadi lebih berat dari yang dibayangkan. Teman kerja pergi liburan, beban kerja bertambah, dan jadwal tak menentu."

Jika bulan Juni saja sudah menguras energi, mungkin Juli adalah waktu yang tepat untuk berhenti sebelum benar-benar burnout.

2. Waktu Luang untuk Uji Coba Hal Baru

Resign di musim panas juga memberikan waktu dan ruang untuk mencoba berbagai ide atau pekerjaan yang selama ini hanya jadi angan. Dengan hari yang lebih panjang dan suasana lebih santai, kamu bisa mulai menulis blog, membuka usaha kecil-kecilan, atau mengejar passion yang selama ini tertunda.

Baca Juga: Resign setelah Lebaran, Manfaatkan ChatGPT untuk Berburu Pekerjaan dengan Prompt Ini

Bahkan jika hanya ingin mencoba bekerja di kedai kopi atau jadi freelancer, ini bisa jadi langkah awal untuk mengasah keterampilan baru. Meskipun menakutkan, mencoba hal baru sering kali menjadi pengalaman paling berharga—dan bisa menjadi nilai tambah saat kamu kembali ke dunia kerja nanti.

3. Momen Refleksi dan Reset

Musim panas identik dengan semangat "libur sekolah" yang memberikan energi baru. Ini waktu yang tepat untuk berhenti sejenak, mengevaluasi ulang arah hidup, dan memberi tubuh serta pikiran kesempatan untuk beristirahat. Menurut Morgan, "Musim panas adalah waktu untuk mengisi ulang energi."

Tentu saja, tidak semua orang bisa mengambil cuti panjang tanpa penghasilan. Namun resign bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Kamu bisa tetap produktif dengan cara yang lebih fleksibel—seperti mengambil pekerjaan paruh waktu, mengisi waktu dengan kegiatan kreatif, atau sekadar mengganti rutinitas kerja ke suasana yang lebih segar.

4. Persiapan Lebih Matang untuk Musim Rekrutmen

Trimester ketiga dan empat setiap tahunnya sering dianggap sebagai puncak musim rekrutmen. Banyak orang kembali dari liburan dan mulai aktif mencari pekerjaan baru. Itu artinya, persaingan pun meningkat. Dengan resign di musim ini, kamu punya kesempatan untuk merencanakan masa depan secara matang—mulai dari memperbarui CV, menajamkan skill, hingga memperjelas tujuan karier.

"Musim panas adalah kesempatan untuk start lebih dulu sebelum kompetisi dimulai," kata Morgan. Jadi ketika orang lain baru mulai sibuk mencari pekerjaan, kamu sudah punya keunggulan.

5. Kesempatan Lebih Besar untuk Networking

Saat suasana kerja formal melonggar, musim panas membuka lebih banyak kesempatan untuk membangun koneksi secara santai. Entah itu di festival, ruang kerja bersama, kedai kopi, atau acara komunitas, kamu punya lebih banyak waktu dan energi untuk ngobrol dengan orang baru—yang mungkin saja adalah pintu menuju pekerjaan impianmu.

Morgan menyebut, "Orang-orang cenderung lebih terbuka di musim panas—lebih rileks, lebih ramah." Bahkan obrolan singkat dengan mantan rekan kerja atau DM ke seseorang yang kamu kagumi di LinkedIn bisa jadi awal dari peluang besar.

Jadi, tunggu apa lagi? Kamu bisa mulai resign sekarang dan mencari pekerjaan baru atau memulai usahamu sendiri.

Baca Juga: Layoff di Mana-Mana, Apakah Harus Menunggu PHK atau Resign Duluan?

(*)

Sumber: The Every Girl
Penulis:
Editor: Arintha Widya