Parapuan.co - Scarlett Johansson akhirnya mewujudkan impian masa kecilnya, yakni menjadi bagian dari semesta Jurassic World. Dalam film terbaru Jurassic World Rebirth, aktris peraih nominasi Oscar ini memerankan Zora Bennett, seorang tentara bayaran tangguh yang dikontrak untuk menjalankan misi berbahaya—mengambil DNA dari dinosaurus raksasa yang telah bermutasi di sebuah biosfer rahasia dekat garis khatulistiwa.
Namun, karakter Zora Benneth lebih dari sekadar jagoan beraksi di tengah amukan reptil prasejarah. Disutradarai oleh Gareth Edwards dan ditulis oleh David Koepp, Jurassic World Rebirth menghadirkan Zora sebagai karakter kompleks yang menggabungkan kekuatan militer dengan empati, humor, dan trauma masa lalu.
Tentara Bayaran yang Manusiawi dan Humoris
Scarlett menggambarkan Zora sebagai seseorang yang telah menghabiskan hidupnya dalam dunia militer dan keamanan swasta, namun tetap mempertahankan sisi kemanusiaan.
"Dia telah mengalami banyak kehilangan, tetapi masih bisa tertawa dan membuat orang di sekitarnya merasa nyaman," ungkap Scarlett melalui wawancara email dikutip dari Entertainment Weekly. "Saya ingin Zora punya pesona dan semangat. Dia orang yang ingin diajak nongkrong oleh siapa pun—sosok yang setia dan berhati baik."
Bersama dua rekan utamanya, Duncan Kincaid (diperankan Mahershala Ali) dan Dr. Henry Loomis (Jonathan Bailey), Zora memimpin misi untuk mengekstrak DNA dari dinosaurus darat, laut, dan udara.
Tapi tentu saja, semuanya menjadi kacau ketika mereka harus menyelamatkan sebuah keluarga wisatawan yang diserang dinosaurus. Kisah ini pun berkembang menjadi lebih dari sekadar aksi—ia menjadi eksplorasi emosional tentang hubungan, keberanian, dan tanggung jawab.
Melampaui Klise Karakter Perempuan dalam Film Aksi
Gareth Edwards secara sadar menjauhi jebakan stereotip, khususnya romantisasi hubungan antar karakter utama. Meski Zora adalah satu-satunya perempuan di trio utama, ia tidak diposisikan sebagai objek cinta dalam segitiga romantis. "Scarlett sangat vokal sejak awal agar kita tidak membuat cerita cinta di antara mereka. Itu membuat film ini berkembang ke arah yang berbeda," ujarnya.
Baca Juga: 3 Karakter Perempuan Kuat di Film Action Indonesia, Ada Putri Marino
Pilihan ini membebaskan karakter Zora Benneth untuk berdiri sebagai tokoh utama yang kuat tanpa harus dikaitkan dengan ketertarikan romantis. Sebaliknya, hubungan antar karakter dibangun atas dasar kepercayaan, trauma bersama, dan rasa hormat.
Desain Karakter yang Praktis dan Berdaya
Berbeda dari kontroversi masa lalu dalam Jurassic World (2015) di mana karakter Claire Dearing berlari di hutan dengan sepatu hak tinggi, Zora tampil dalam kostum yang lebih fungsional—hasil kolaborasi Scarlett dengan tim desain.
Kostumnya mencerminkan latar belakang militernya, namun tetap mempertahankan elemen feminin yang tidak klise. "Kami ingin dia terlihat seperti tentara, tetapi bukan dengan gaya ‘maskulin dari rak toko’," imbuh Gareth Edwards.
Pengalaman Nyata di Lokasi Ekstrem
Proses syuting di Thailand juga menambah kedalaman karakter yang dimainkan Scarlett. Lokasi yang dipenuhi kelembapan ekstrem dan makhluk-makhluk tak terduga—termasuk kecoak, yang merupakan fobia pribadi Scarlett—justru memperkuat nuansa petualangan.
"Thailand adalah tempat yang luar biasa, tapi juga cukup menantang," kata Mahershala Ali, mengomentari kondisi syuting yang penuh dengan ular, kalajengking, dan kelelawar, seperti melansir NBC.
Meski menghadapi ketakutan pribadinya, Johansson tidak gentar. "Saya sudah mencoba masuk ke dunia Jurassic selama hampir tiga dekade. Saya menonton Jurassic Park saat berusia 10 tahun, dan sejak itu saya terpesona dan ingin jadi bagian dari petualangan itu," ungkapnya.
Warisan dan Masa Depan Jurassic World
Baca Juga: 3 Negara Ini Jadi Lokasi Syuting Film Sore: Istri dari Masa Depan
Dengan Rebirth, Scarlett Johansson resmi bergabung dalam jajaran ikonik pemeran utama Jurassic seperti Sam Neill dan Chris Pratt. Karakternya, Zora Bennett, memadukan ketegangan petualangan khas film ini dengan lapisan emosi yang lebih dalam. Gareth Edwards bahkan menyebut Zora Benneth sebagai versi modern dari karakter Brody di Jaws, menandakan pergeseran arah naratif yang lebih berani dan matang.
Dengan kombinasi akting solid, pengembangan karakter yang kuat, serta dinamika tim yang segar, Zora Bennett tampil sebagai pahlawan baru yang bisa dicintai, diteladani, dan dikenang—di dalam semesta penuh dinosaurus yang menegangkan.
Film Jurassic World Rebirth sendiri kini sedang tayang di bioskop. Kawan Puan sudah nonton belum, nih?
(*)