Parapuan.co - Bagi banyak orang, kunang-kunang bukan hanya serangga kecil yang bercahaya di malam hari, melainkan simbol keajaiban masa kecil dan tanda bahwa alam tengah bekerja. Di balik cahaya indah yang mereka pancarkan, kunang-kunang juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem taman.
Tammy Sons, pakar tanaman sekaligus pendiri TN Nursery, mengingatkan bahwa kunang-kunang bukan hanya menarik secara visual, tapi juga sangat berguna. "Kunang-kunang tidak hanya lucu dan indah untuk dilihat, tetapi mereka juga sangat bermanfaat," katanya dikutip dari Real Simple.
"Larvanya memangsa siput, bekicot, dan berbagai jenis serangga lunak lainnya yang bisa merusak tanaman. Kunang-kunang dan serangga lainnya mengingatkan kita bahwa taman adalah ekosistem. Ketika taman seimbang, ia memberi kembali kepada kita."
Untuk menciptakan taman atau pekarangan yang bersahabat bagi kunang-kunang, ada empat cara mudah yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak!
1. Tanam Tanaman Asli
Langkah pertama untuk mengundang kunang-kunang datang adalah menanam tanaman asli. Tanaman-tanaman ini menyediakan tempat berteduh yang lembap dan teduh bagi kunang-kunang di siang hari.
"Tanaman asli yang tumbuh di area lembap, seperti pakis dan rumput liar rendah, adalah pilihan bagus untuk memulai," jelas Tammy Sons. "Kunang-kunang bersembunyi di siang hari, dan tanaman ini memberikan tempat perlindungan sekaligus area yang lebih sejuk."
Selain kunang-kunang, tanaman asli juga menarik kupu-kupu, lebah, dan burung—membuat taman dan pekaranganmu semakin hidup dan alami.
2. Kurangi Cahaya Buatan
Baca Juga: Suka Warna Pink, Ini 3 Jenis Bunga yang Bisa Kamu Tanam di Pekarangan
Cahaya buatan di malam hari bisa mengganggu kehidupan kunang-kunang, terutama saat mereka dalam fase larva. Cahaya lampu luar rumah tidak hanya menyulitkan kita melihat kunang-kunang, tetapi juga menyulitkan mereka menemukan pasangan untuk berkembang biak.
"Cahaya buatan bisa menjadi gangguan serius, dan kilatan lampu saat mereka masih larva bisa sangat membingungkan," ujar Tammy. Maka dari itu, usahakan untuk mematikan atau meredupkan lampu luar rumah selama musim kunang-kunang, agar mereka bisa berkembang dengan alami.
3. Hindari Penggunaan Pestisida
Pestisida adalah musuh utama serangga bermanfaat, termasuk kunang-kunang. Zat kimia ini bisa membunuh kunang-kunang dewasa maupun larvanya, serta serangga lain seperti lebah dan kupu-kupu.
Tammy Sons menyarankan untuk menghindari pestisida dan beralih ke metode pengendalian hama alami, demi menjaga populasi kunang-kunang tetap sehat. Hal ini juga membantu menciptakan taman yang lebih aman dan ramah lingkungan.
4. Kurangi Frekuensi Memotong Rumput
Terlalu sering memotong rumput, terutama saat basah, dapat membuat kunang-kunang kehilangan habitat alaminya. Padahal, mereka (terutama larvanya) bergantung pada rumput tinggi sebagai tempat berlindung.
"Terlalu sering memotong rumput—terutama saat rumput masih basah—dan penggunaan pupuk kimia bisa membuat area taman terasa tidak ramah bagi kunang-kunang," jelas Tammy. Untuk itu, biarkan rumput tumbuh sedikit lebih tinggi selama musim kunang-kunang, agar mereka punya tempat yang aman.
Bonus: Boleh Tangkap, Tapi Lepaskan Kembali
Baca Juga: Ingin Menanam Bunga Matahari di Pekarangan? Ternyata Ini Manfaatnya
Meskipun kunang-kunang adalah makhluk liar yang sebaiknya dibiarkan bebas, Kamu tetap bisa mengajarkan anak-anak mengenal mereka secara langsung. Menangkap kunang-kunang untuk sesaat boleh saja, asal dilepaskan kembali di malam yang sama. Lepaskan segera supaya mereka tetap bisa kawin dan bertelur untuk menjaga kelangsungan populasinya.
Menghadirkan kunang-kunang ke taman bukan hanya menghadirkan nostalgia dan keajaiban, tapi juga membantu menciptakan ekosistem taman yang sehat dan seimbang.
Dengan tanaman yang tepat, cahaya yang minim, tanpa bahan kimia, dan sedikit ‘kekacauan alami’, tamanmu bisa jadi surga kecil bagi kunang-kunang dan makhluk hidup lainnya. Karena seperti yang dikatakan Tammy Sons, "Taman yang seimbang akan memberi kembali kepada kita."
(*)