Parapuan.co - Memasuki usia 20 hingga awal 30-an adalah fase kehidupan yang penuh perubahan bagi banyak perempuan. Di usia ini, kamu mungkin baru saja menyelesaikan pendidikan tinggi, mulai merintis karier, mengeksplorasi minat pribadi, bahkan tertarik memikirkan pernikahan atau investasi masa depan.
Di tengah berbagai tantangan dan peluang yang datang silih berganti, satu aspek ini sering luput dari perhatian. Padahal, aspek ini sangat krusial dalam membentuk kualitas hidup di masa depan, yakni manajemen keuangan pribadi.
Banyak perempuan di rentang usia ini terjebak dalam pola pengelolaan uang yang kurang sehat. Entah karena minimnya edukasi finansial sejak dini, tekanan sosial untuk tampil sempurna, atau sekadar ketidaktahuan terhadap dampak jangka panjang dari keputusan keuangan yang diambil.
Akibatnya, tak sedikit yang mengalami kesulitan menabung, terjebak utang konsumtif, atau gagal membangun fondasi finansial untuk masa depan.
Kesalahan-kesalahan finansial sering kali tampak sepele, namun jika dibiarkan berlarut, ini bisa menimbulkan konsekuensi yang cukup serius. Kamu mungkin mengalami stres finansial, ketergantungan pada pihak lain, hingga terhambatnya impian pribadi seperti memiliki rumah.
Oleh karena itu, memahami dan menyadari kesalahan-kesalahan ini adalah langkah penting untuk membangun kehidupan yang lebih stabil dan mandiri secara finansial. Merujuk dari laman NBC News, berikut kesalahan finansial yang rawan dialami perempuan usia 20-30 tahun:
1. Tidak Berinvestasi
Kamu mungkin berpikir investasi hanya untuk orang kaya atau mereka yang sudah mapan secara finansial. Padahal, justru di usia muda inilah waktu terbaik untuk mulai berinvestasi karena kamu memiliki jangka waktu panjang yang memungkinkan efek compounding bekerja maksimal.
Mulailah dengan memahami instrumen investasi dasar seperti reksa dana, emas, atau saham. Bisa juga dengan mulai dari nominal kecil, terpenting adalah konsistensi.
Baca Juga: Ide Passive Income yang Bisa Dilakukan Perempuan Sambil Mengasuh Anak
2. Mengabaikan Dana Darurat
Banyak perempuan muda mengabaikan pentingnya dana darurat karena merasa masih sehat, belum punya tanggungan, atau merasa pekerjaan aman-aman saja. Padahal, situasi tak terduga bisa datang kapan saja, mulai dari kehilangan pekerjaan, kecelakaan, hingga kebutuhan keluarga mendadak.
Untuk itu, bangun dana darurat sebesar 3–6 kali pengeluaran bulanan. Simpan dana ini di rekening yang mudah diakses tapi tidak terlalu menggoda untuk digunakan, seperti rekening tabungan terpisah tanpa kartu ATM.
3. Tidak Memiliki Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Hidup tanpa tujuan keuangan yang jelas sering membuatmu terombang-ambing dalam pengelolaan uang. Akibatnya, kamu mudah tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu dan gagal menyisihkan dana untuk kebutuhan penting di masa depan.
Tetapkan tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjang, seperti memiliki dana pendidikan lanjutan, membeli kendaraan, atau pensiun dini. Tujuan ini akan memotivasimu untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan.
4. Gaya Hidup Konsumtif
Budaya FOMO (Fear of Missing Out) dan tekanan media sosial membuat banyak perempuan usia 20–30 tahun terjebak dalam gaya hidup konsumtif. Misalnya, terlalu sering nongkrong di kafe mewah, mengikuti tren fashion mahal, atau liburan impulsif tanpa perencanaan.
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sesekali memanjakan diri itu tidak salah, tapi pastikan pengeluaran sosial tidak melebihi batas kemampuan finansialmu. Coba alokasikan budget hiburan yang realistis setiap bulan.
5. Bergantung pada Kartu Kredit atau Paylater
Kemudahan layanan kredit digital seperti kartu kredit dan fitur paylater bisa menjadi jebakan berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak. Banyak perempuan muda akhirnya menumpuk utang konsumtif karena tergoda promo, diskon, atau belanja impulsif.
Gunakan kartu kredit hanya jika kamu benar-benar mampu membayar lunas setiap bulan. Hindari menggunakan paylater untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Biasakan menabung dahulu sebelum membeli barang mahal.
Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu, Ini Untung dan Rugi Investasi Perhiasan Emas
(*)